Ambon (Antara Maluku) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku mencatat ratusan unit rumah dan fasilitas umum di beberapa kabupaten setempat mengalami kerusakan akibat cuaca buruk, termasuk terjadinya banjir rob sejak Januari 2014.

Sekretaris BPBD Maluku, Kifly Wakano, kepada Antara di Ambon, Rabu, membenarkan cuaca buruk yang disertai angin kencang dan gelombang tinggi mengakibatkan kerusakan rumah warga maupun fasilitas umum dan sosial di beberapa kabupaten.

"Hasil pendataan serta laporan dari BPBD di daerah, kerusakan paling parah akibat cuaca buruk terjadi di Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, akibat banjir rob yang terjadi sejak Minggu (2/2), di antaranya 56 unit rumah rusak berat dan 54 unit lainnya rusak sedang," ujarnya.

Banjir rob yang terjadi akibat gelombang tinggi lebih dari empat meter disertai angin kencang di wilayah itu juga mengakibatkan talud di pesisir pantai kecamatan Kei Besar sepanjang 1.840 meter rusak berat, ruas jalan sepanjang 30 meter di Desa Ler Ohoilim rusak total karena amblas serta dua jembatan putus.

Selain itu banjir bandang melanda Desa Waepure, Kecamatan Air Buaya, Kabupaten Buru, pada Senin (3/2) mengakibatkan oprit jembatan Waepure rusak dan mengancam 15 rumah warga serta satu sarana ibadah, dan lima hektar lahan milik warga rusak.

Sedangkan selama bulan Januari 2014 terjadi empat kali bencana di Kabupaten Buru Selatan dan Maluku Tenggara Barat (MTB) mengakibatkan puluhan rumah warga rusak.

Bencana tersebut yakni angin kencang pada 9 Januari melanda Desa Alusi Kelaan, Kecamatan Koormomolin, Kabupaten MTB, mengakibatkan tiga unit rumah warga rusak ringan.

Angin kencang yang terjadi pada tanggal 10 Januari dan 28 Januari melanda Desa Lermatang, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten MTB, mengakibatkan satu rumah rusak sedang dan 10 lainnya rusak ringan.

Sedangkan bencana puting beliung melanda Desa Welbere dan Desa Sekat, Kecamatan Kepala Madan, Kabupaten Buru Selatan, pada 1 Februari mengakibatkan 14 unit rumah warga di dua desa tersebut rusak berat.

Kifly juga menambahkan, cuaca ekstrem yang terjadi di Maluku sebagai dampak tiga daerah tekanan rendah (tropical low) di Utara Australia, juga mengakibatkan banjir di Negeri Administratif Bula Air dan Negeri Administratif Fatolo, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) pada Selasa (14/1).

Begitu pun pesawat Pilatus milik PT. Intan Angkasa di kawasan Un, Kota Tual, mengalami kecelakaan Minggu (19/1) sehingga menewaskan empat orang.

Landing Craft Tank (LCT) Jaya Mandiri II tenggelam di laut Kilmuri, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) pada Jumat (24/1) siang, sekitar pukul 14.00 WIT, akibat diterpa gelombang tinggi dan angin kencang, tetapi 10 anak buah kapal (ABK) selamat.

Selain itu, perahu tradisional tenggelam dalam pelayaran desa Tunggu-Dobo, ibu kota Kepulauan Aru, pada Minggu (26/1) petang, mengakibatkan Mantan Kepala Kesbanglinmas Kabupaten setempat, Gerson Gainau (62) hilang dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di perairan Desa Gorar, Pulau Wamar, Kamis (30/1).

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014