Ambon (Antara Maluku) - Kondisi ekonomi konsumen Provinsi Maluku cenderung lebih baik, dan itu terlihat dari Indeks Tendensi Konsumen (ITK) pada triwulan IV - 2013 sebesar 113,15 dengan tingkat optimisme lebih meningkat dibandingkan dengan kondisi triwulan III - 2013 sebesar 109,33.
"Bila dilihat ITK triwulan dari 2012 sampai 2013, maka dapat dijelaskan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada tiap triwulan mengalami peningkatan dan tingkat optimisme juga mengalami peningkatan setiap triwulan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Diah Utami di Ambon, Kamis.
Diah menjelaskan, Nilai ITK Provinsi Maluku triwulan I tahun 2014 diperkirakan sebesar 107,20.
Hal ini berarti kondisi ekonomi konsumen masih membaik pada triwulan I tahun 2014 namun tingkat optimisme sedikit lebih menurun.
ITK Provinsi Maluku triwulan IV sebesar 113,15 itu didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga (nilai indeks 114,22) haqmpir sama dengan triwulan sebelumnya.
"Inflasi juga masih memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap konsumsi makanan sehari - hari (nilai indeks 111,91) dan demikian pula dengan dengan tingkat konsumsi rumah tangga terhadap makanan dan non makanan (nilai indeks 112,23)," ujarnya.
ITK adalah indikator perkembangan ekonomi terkini, lanjutnya, yang dihasilkan Badan Pusat Statistik (BPS) melalui survei tendensi konsumen (STK).
Selain itu ITK juga merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang.
Sedangkan ITK secara nasional pada triwulan IV 2013 mencapai 109,64, jika dilihat menurut provinsi di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) dapat diketahui bahwa selama triwulan IV tahun 2013 seluruh provinsi di Sulampua memiliki nilai ITK di atas 100.
Dengan demikian konsumen di wilayah Sulampua juga memiliki kondisi ekonomi yang lebih baik di triwulan IV -2013 dibandingkan dengan triwulan III - 2013.
Sedangkan nilai ITK yang paling tinggi terdapat di Maluku dengan nilai ITK-nya sebesar 113,15 dan terendah di Provinsi Sulawesi Barat yakni sebesar 107,68.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
"Bila dilihat ITK triwulan dari 2012 sampai 2013, maka dapat dijelaskan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada tiap triwulan mengalami peningkatan dan tingkat optimisme juga mengalami peningkatan setiap triwulan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Diah Utami di Ambon, Kamis.
Diah menjelaskan, Nilai ITK Provinsi Maluku triwulan I tahun 2014 diperkirakan sebesar 107,20.
Hal ini berarti kondisi ekonomi konsumen masih membaik pada triwulan I tahun 2014 namun tingkat optimisme sedikit lebih menurun.
ITK Provinsi Maluku triwulan IV sebesar 113,15 itu didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga (nilai indeks 114,22) haqmpir sama dengan triwulan sebelumnya.
"Inflasi juga masih memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap konsumsi makanan sehari - hari (nilai indeks 111,91) dan demikian pula dengan dengan tingkat konsumsi rumah tangga terhadap makanan dan non makanan (nilai indeks 112,23)," ujarnya.
ITK adalah indikator perkembangan ekonomi terkini, lanjutnya, yang dihasilkan Badan Pusat Statistik (BPS) melalui survei tendensi konsumen (STK).
Selain itu ITK juga merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang.
Sedangkan ITK secara nasional pada triwulan IV 2013 mencapai 109,64, jika dilihat menurut provinsi di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) dapat diketahui bahwa selama triwulan IV tahun 2013 seluruh provinsi di Sulampua memiliki nilai ITK di atas 100.
Dengan demikian konsumen di wilayah Sulampua juga memiliki kondisi ekonomi yang lebih baik di triwulan IV -2013 dibandingkan dengan triwulan III - 2013.
Sedangkan nilai ITK yang paling tinggi terdapat di Maluku dengan nilai ITK-nya sebesar 113,15 dan terendah di Provinsi Sulawesi Barat yakni sebesar 107,68.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014