Ketua Badan Perfilman Indonesia (BPI) Gunawan Paggaru memberikan tanggapan terkait meningkatnya jumlah penonton film Indonesia dan mengatakan bahwa pemerintah perlu terlibat dalam ekosistem film di Indonesia agar industri film Indonesia semakin kokoh.
Menurut Direktur Perfilman, Musik dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Mahendra Budaya, jumlah penonton film lokal dilaporkan telah mencapai 60.1 juta orang. Bahkan, angka tersebut jauh mengungguli akumulasi penonton film asing di bioskop Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Gunawan memberikan komentar saat dihubungi ANTARA pada Jumat pagi, "Perlu ada cara-cara kreatif untuk menyebarluaskan promosi film lokal, nah inilah pemerintah harus hadir untuk itu".
Menurutnya, angka 60 juta penonton film itu perlu dikaji ulang dari berbagai sisi, salah satunya keuntungan yang didapat dari setiap film yang diproduksi. Tahun ini, ada sekitar 150-an film Indonesia yang diproduksi dan tayang di bioskop.
Sayangnya, hanya beberapa film Indonesia di tahun 2024 yang berhasil mencapai 1 juta penonton. Dari sana, angka kumulatif 60 juta penonton film Indonesia perlu dikaji apakah sudah memberikan keuntungan pihak sineas atau belum.
"Film produksi tahun ini ada 150-an, kalau dibagi 60 juta (penonton), artinya 1 film hanya ditonton 400 ribu orang," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Karyawan Film dan Televisi Indonesia itu.
"Kalau misalnya sebuah produksi film (berbiaya) di atas Rp5 miliar, tentunya (jumlah penonton film Indonesia sebanyak 60 juta) itu sudah rugi, harus dikaji kembali apakah ini memang dilihat dari point of view industrinya," sambungnya.
Oleh sebab itu, Gunawan mengatakan bahwa pemerintah harus ikut terlibat dalam ekosistem industri agar industri perfilman Indonesia dapat berkembang. Selain itu, pemerintah juga perlu terlibat lebih banyak untuk mendorong jumlah produksi serta penonton film Indonesia.
Dengan begitu, ekosistem perfilman Indonesia dapat menghasilkan konten dan jumlah produksi yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Ada beberapa usul yang dikemukakan oleh Gunawan terkait peran pemerintah dalam mengembangkan ekosistem film di Indonesia.
Mulai dari pembuatan rencana untuk mendorong jumlah produksi dan penonton film Indonesia dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan, hingga bersinergi dengan sejumlah kementerian untuk membuat Undang-Undang serta tugas kerja yang dapat membantu masyarakat film (khususnya sineas perfilman) di Indonesia.
"Kita membutuhkan sekitar 800 judul film per tahun, tapi sekarang baru ada 150 film, itu artinya kita membutuhkan tenaga kerja di bidang ini lebih banyak untuk mencapai angka tersebut," kata Gunawan.
"Selain itu, dunia pendidikan juga perlu menyuplai tenaga kerja perfilman yang terampil supaya kualitas konten dan teknis (perfilman) itu bisa terjaga," katanya.
Meski demikian, Gunawan mengapresiasi kinerja sineas Indonesia yang sudah menunjukkan karya film masing-masing. Secara teknis, film Indonesia telah menunjukkan perkembangan baik, terlebih dengan semakin canggihnya teknologi masa kini.
"Cerita di seluruh Nusantara ini materinya banyak, itu bisa kita kembangkan lagi dari sisi kontennya," kata Gunawan.
Melalui capaian 60 juta penonton film Indonesia, Gunawan berharap pemerintah terus mendorong peningkatan jumlah produksi maupun penonton film Indonesia.
"Jangan sampai lengah merespons angka penonton film Indonesia 60 juta itu, kita perlu master plan untuk merencanakannya ke depan," kata Gunawan menutup percakapan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Keterlibatan pemerintah perkokoh industri film Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
Menurut Direktur Perfilman, Musik dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Mahendra Budaya, jumlah penonton film lokal dilaporkan telah mencapai 60.1 juta orang. Bahkan, angka tersebut jauh mengungguli akumulasi penonton film asing di bioskop Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Gunawan memberikan komentar saat dihubungi ANTARA pada Jumat pagi, "Perlu ada cara-cara kreatif untuk menyebarluaskan promosi film lokal, nah inilah pemerintah harus hadir untuk itu".
Menurutnya, angka 60 juta penonton film itu perlu dikaji ulang dari berbagai sisi, salah satunya keuntungan yang didapat dari setiap film yang diproduksi. Tahun ini, ada sekitar 150-an film Indonesia yang diproduksi dan tayang di bioskop.
Sayangnya, hanya beberapa film Indonesia di tahun 2024 yang berhasil mencapai 1 juta penonton. Dari sana, angka kumulatif 60 juta penonton film Indonesia perlu dikaji apakah sudah memberikan keuntungan pihak sineas atau belum.
"Film produksi tahun ini ada 150-an, kalau dibagi 60 juta (penonton), artinya 1 film hanya ditonton 400 ribu orang," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Karyawan Film dan Televisi Indonesia itu.
"Kalau misalnya sebuah produksi film (berbiaya) di atas Rp5 miliar, tentunya (jumlah penonton film Indonesia sebanyak 60 juta) itu sudah rugi, harus dikaji kembali apakah ini memang dilihat dari point of view industrinya," sambungnya.
Oleh sebab itu, Gunawan mengatakan bahwa pemerintah harus ikut terlibat dalam ekosistem industri agar industri perfilman Indonesia dapat berkembang. Selain itu, pemerintah juga perlu terlibat lebih banyak untuk mendorong jumlah produksi serta penonton film Indonesia.
Dengan begitu, ekosistem perfilman Indonesia dapat menghasilkan konten dan jumlah produksi yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Ada beberapa usul yang dikemukakan oleh Gunawan terkait peran pemerintah dalam mengembangkan ekosistem film di Indonesia.
Mulai dari pembuatan rencana untuk mendorong jumlah produksi dan penonton film Indonesia dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan, hingga bersinergi dengan sejumlah kementerian untuk membuat Undang-Undang serta tugas kerja yang dapat membantu masyarakat film (khususnya sineas perfilman) di Indonesia.
"Kita membutuhkan sekitar 800 judul film per tahun, tapi sekarang baru ada 150 film, itu artinya kita membutuhkan tenaga kerja di bidang ini lebih banyak untuk mencapai angka tersebut," kata Gunawan.
"Selain itu, dunia pendidikan juga perlu menyuplai tenaga kerja perfilman yang terampil supaya kualitas konten dan teknis (perfilman) itu bisa terjaga," katanya.
Meski demikian, Gunawan mengapresiasi kinerja sineas Indonesia yang sudah menunjukkan karya film masing-masing. Secara teknis, film Indonesia telah menunjukkan perkembangan baik, terlebih dengan semakin canggihnya teknologi masa kini.
"Cerita di seluruh Nusantara ini materinya banyak, itu bisa kita kembangkan lagi dari sisi kontennya," kata Gunawan.
Melalui capaian 60 juta penonton film Indonesia, Gunawan berharap pemerintah terus mendorong peningkatan jumlah produksi maupun penonton film Indonesia.
"Jangan sampai lengah merespons angka penonton film Indonesia 60 juta itu, kita perlu master plan untuk merencanakannya ke depan," kata Gunawan menutup percakapan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Keterlibatan pemerintah perkokoh industri film Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024