Jakarta, 27/3 (Antara Maluku) - Rabu, 26 Maret 2014 menjadi hari istimewa grup band cadas asal Bali, Superman Is Dead (SID), karena video dari single teranyarnya yang bertajuk Sunset Di Tanah Anarki (SDTA) resmi diluncurkan.

SDTA ini adalah single ketiga dari album yang berjudul sama yang dirilis pada November 2013. Sebelumnya, SID sudah meluncurkan dua hit single yaitu Jadilah Legenda dan Belati Tuhan.

STDA berisi romansa era jadul (zaman dahulu) dengan latar belakang perang revolusi kemerdekaan Indonesia. Lagu ini berkisah tentang cinta dari sudut pandang orang-orang yang dianggap 'berbahaya' oleh penguasa, hingga mereka diburu dan ditangkap dan akhirnya terpaksa berpisah dengan kekasih hatinya.

Musik rockabilly mendominasi lagu ini dengan rancak. Apalagi dengan hadirnya bintang tamu Brianna Simorangkir, seorang penyanyi berparas cantik, peranakan Batak dan Australia, yang memiliki suara manis.
 
“Lagu ini terinspirasi dari kedekatan kami dengan beberapa aktivis yang tak henti melawan kekerasan dunia dengan mimpi besar mereka untuk cinta,” kata drummer Jerinx.

Sebagai sebuah tribute untuk para pejuang kemanusiaan, dalam video klip SDTA ini ditampilkan tokoh-tokoh yang telah disingkirkan seperti Munir dan Widji Tukul.

Video klip ini seperti menjadi dokumentasi agar orang-orang tidak melupakan bahwa pada suatu masa telah terjadi penistaan akan hak asasi manusia, ego yang terbunuh, dan cinta yang dirampas.
 
SID terbentuk pada tahun 1995 dengan anggota Bobby Kool (vokal, gitar), Eka Rock (bass), dan Jerinx (drum). Band ini belakangan tumbuh dan berkembang kuat sebagai grup musik beraliran punk rock/rockabilly.

Tampilan sangar, badan kekar dan tato di sekujur badan yang dibalut dalam penampilan necis, tidak dapat menghilangkan sisi kelembutan tiga laki-laki asal Pulau Dewata ini.

Mereka bisa lantang memainkan musik yang hingar bingar, tetapi hati mereka tidak kuasa untuk melihat para kaum yang termarginalkan.

SID melakukan revolusi dengan caranya sendiri. Musik menjadi corong mereka untuk memprogandakan keadilan pada kaum yang tertindas.

Saat ini SID banyak terlibat dalam kegiatan lingkungan hidup. Salah satunya menjadi band pendukung gerakan Tolak Reklamasi Teluk Benoa dalam 1 wadah ForBALI, Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi.

Pada 11 Maret lalu, mereka juga tampil pada acara Rapat Akbar Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) di Tennis In Door Senayan, Jakarta.

Pewarta: Sundari

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014