Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan bahwa kementeriannya bakal memperkuat peran Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM untuk kebutuhan pembiayaan koperasi di sektor produksi.
"Saya minta LPDB mengurangi, kalau bisa disetop, pembiayaan kepada koperasi simpan pinjam," ucap dia pada acara Silaturahmi Dekopin di Jakarta, Selasa (29/10/2024) malam, yang dikutip dari siaran pers kementerian di Jakarta, Rabu.
Seharusnya, menurut Ferry, 80 persen pembiayaan LPDB disalurkan untuk kegiatan koperasi-koperasi yang produktif, guna menghidupkan kembali koperasi-koperasi produsen termasuk koperasi pertanian dan peternakan.
Ia mengatakan dirinya akan lebih membesarkan lagi eksistensi LPDB sebagai cikal bakal bank khusus koperasi, menggantikan Bank Bukopin yang sudah diambilalih perbankan Korea Selatan.
Wamenkop juga menyoroti peran Jamkrindo dalam memberikan penjaminan bagi pembiayaan koperasi, mengingat Jamkrindo merupakan lembaga yang berasal dari Kementerian Koperasi.
Ferry mengakui bahwa keberadaan Jamkrindo saat ini kurang begitu berfungsi dalam mendukung kegiatan koperasi.
"Ke depan, saya akan tandemkan antara LPDB dan Jamkrindo untuk memperlancar seluruh kegiatan koperasi di Indonesia," kata Ferry.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Dekopin Nurdin Halid mengungkapkan bahwa sudah tiga periode Dekopin memperjuangkan pemisahan antara koperasi dan UKM dalam satu kementerian.
"Pasalnya, koperasi itu tidak setara dengan UKM karena UKM itu menjadi bagian dari pembinaan koperasi. UKM itu harus dididik dan dibina dari mikro menjadi usaha kecil, kecil menjadi menengah, harus menjadi anggota koperasi. UKM harus dibesarkan dengan berkoperasi,” papar Nurdin.
Nurdin mengatakan UU Perkoperasian harus segera dituntaskan dan masuk ke dalam Prolegnas.
"Ini harus menjadi prioritas Kemenkop, didukung seluruh gerakan koperasi," ujar Nurdin.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wamenkop akan perkuat peran LPDB-KUMKM untuk koperasi sektor produksi
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Saya minta LPDB mengurangi, kalau bisa disetop, pembiayaan kepada koperasi simpan pinjam," ucap dia pada acara Silaturahmi Dekopin di Jakarta, Selasa (29/10/2024) malam, yang dikutip dari siaran pers kementerian di Jakarta, Rabu.
Seharusnya, menurut Ferry, 80 persen pembiayaan LPDB disalurkan untuk kegiatan koperasi-koperasi yang produktif, guna menghidupkan kembali koperasi-koperasi produsen termasuk koperasi pertanian dan peternakan.
Ia mengatakan dirinya akan lebih membesarkan lagi eksistensi LPDB sebagai cikal bakal bank khusus koperasi, menggantikan Bank Bukopin yang sudah diambilalih perbankan Korea Selatan.
Wamenkop juga menyoroti peran Jamkrindo dalam memberikan penjaminan bagi pembiayaan koperasi, mengingat Jamkrindo merupakan lembaga yang berasal dari Kementerian Koperasi.
Ferry mengakui bahwa keberadaan Jamkrindo saat ini kurang begitu berfungsi dalam mendukung kegiatan koperasi.
"Ke depan, saya akan tandemkan antara LPDB dan Jamkrindo untuk memperlancar seluruh kegiatan koperasi di Indonesia," kata Ferry.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Dekopin Nurdin Halid mengungkapkan bahwa sudah tiga periode Dekopin memperjuangkan pemisahan antara koperasi dan UKM dalam satu kementerian.
"Pasalnya, koperasi itu tidak setara dengan UKM karena UKM itu menjadi bagian dari pembinaan koperasi. UKM itu harus dididik dan dibina dari mikro menjadi usaha kecil, kecil menjadi menengah, harus menjadi anggota koperasi. UKM harus dibesarkan dengan berkoperasi,” papar Nurdin.
Nurdin mengatakan UU Perkoperasian harus segera dituntaskan dan masuk ke dalam Prolegnas.
"Ini harus menjadi prioritas Kemenkop, didukung seluruh gerakan koperasi," ujar Nurdin.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wamenkop akan perkuat peran LPDB-KUMKM untuk koperasi sektor produksi
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024