Ambon (Antara Maluku) - Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, diberikan kepercayaan untuk membuka tujuh program studi (prodi) baru jenjang pendidikan strata satu (S1) dan strata dua (S2) tahun akademik 2013/2014 , kata Rektor Unpatti, Thomas Pentury.

"Kami diberikan kepercayaan lagi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) untuk membuka dan mengelola tujuh prodi baru untuk jenjang S1 dan S2 di tahun 2014," kata Thomas Pentury di Ambon, Senin.

Menurut dia, tujuh prodi baru untuk jenjang S1 yakni Teknik Sipil dan teknik perencanaan dan pengembangan wilayah. Sedangkan jenjang S2 yakni jurusan Administrasi publik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Manajemen fakultas ekonomi, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) jurusan Bahasa Inggris serta Jerman.

"Kita bersyukur mendapat kepercayaan untuk membuka program studi baru guna melengkapi program yang ada di Unpatti," ujarnya.

Ia menjelaskan, tahun akademik 2013/2014 Unpatti Ambon sementara menyelenggarakan 48 Prodi yang terdiri dari enam Prodi pada jenjang pendidikan S2 dan 42 Prodi jenjang pendidikan S1.

Enam Program Studi S2, empat diantaranya telah terakreditasi, yakni Prodi Ilmu Kelautan mendapat nilai A, sedangkan Prodi Ilmu Ekonomi, Prodi Sosiologi dan Ilmu Hukum masing-masing mendapat nilai B.

Dua Prodi lainnya, yakni Pengelolaan Lahan dan Manajemen Hutan sementara dalam proses akreditasi.

Sementara untuk jenjang S1, seluruh prodi telah terakreditasi dengan rincian satu Prodi mendapat nilai A, Prodi Manajemen Sumber Daya Perairan, dan 29 Prodi mendapat nilai B.

Sedangkan sisa 12 Prodi lainnya masih mendapat nilai C.

Diakuinya, proses pendidikan dan pengajaran yang dilakukan di lingkungan Unpatti, telah menunjukan kemajuan yang signifikan dibandingkan dengan perkembangan tahun sebelumnya.

"Diharapkan muatan kurikulum setiap Program Studi harus berorientasi pada kompetensi masing-masing, baik kompetensi utama, pendukung maupun tambahan, disamping alokasi antara komposisi pengembangan teori dan praktikum," kata Thomas.

Hal tersebut, tambah Thomas, ditunjang juga pemanfaatan dan kegunaan laboratorium ilmu pengetahuan dasar, untuk kepentingan studi mahasiswa itu sendiri, serta pihak diluar kampus, teristimewa siswa-siswi sekolah lanjutan atas yang miliki jiwa inovasi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan selama ini.

"Kedepan sudah harus dipikirkan bagaimana penyelenggaraan pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-IPD), di mana tujuannya adalah menciptakan ketrampilan pelayanan pendidikan ilmu-ilmu dasar bagi seluruh mahasiswa Universitas Pattimura," tandasnya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014