Ambon (Antara Maluku) - Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Ambon mencoba menggali kebudayaan Kota Ternate melalui Dialog Budaya Maluku Utara (Malut) yang dijadwalkan berlangsung di Ternate, Provinsi Maluku Utara pada 24 April 2014.

"Salah satu tujuan dari kegiatan itu adalah untuk menemukan akar budaya lokal masyarakat Ternate yang berfungsi sebagai perekat hubungan sosial antar masyarakat di Malut," kata Kepala BPNB Ambon Stevanus Tiwery, di Ambon, Selasa.

Ia menjelaskan melalui kegiatan bertema "Menemukan Akar Tradisi Dalam Pesrsfektif Pembangunan Kedaerahan" tersebut, pihaknya bermaksud mendorong pemerintah daerah setempat untuk memanfaatkan budaya lokal sebagai acuan pengembangan kebijakan di daerahnya.

Juga meningkatkan kesadaran bagi generasi Malut saat ini untuk menjadikan kebudayaan lokal sebagai bagian dari pembentukan karakter bangsa.

"Malut memiliki keunggulan budaya yang patut mendapat perhatian, persfektif kebudayaan mereka mengacu pada kondisi kekinian kepulauan Maluku secara utuh. Dialog ini adalah keberpihakan pemerintah untuk memajukan pembangunan berbasis budaya lokal" katanya.

Lebih lanjut Stevanus mengatakan, sorotan untuk pembenahan berbagai kebijakan dan pengelolaan manajemen kebangsaan terkait kekinian Indonesia sebagai negara yang kondisi politik dan keamanannya tidak kondusif, konsep kebudayaan menjadi pilihan utama untuk perbaikan di segala sisi.

Dikatakannya, Indonesia sebagai bangsa yang beradab dalam konteks kehidupan masyarakat pluralis, sangat mempertimbangkan dampak positif pembangunan kebudayaan sebagai pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kearifan lokal sebagai perpaduan antara nilai-nilai budaya lokal yang menjadi tradisi turun-temurun, harus tetap menjadi patokan dalam penataan kehidupan bermasyarkat.

"Budaya lokal harus menjadi ikon bagi masyarakatnya, ada dalam setiap struktur kehidupan mereka, dengan demikian akan tetap bisa terlestarikan," katanya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014