Kota Ambon bersama Kota Hamamatsu di Jepang menjajaki kerja sama kota kembar atau sister city bidang musik dan persampahan.
"Keinginan Kota Ambon untuk menjajaki kerja sama dengan kota Hamamatsu, Jepang, ditindaklanjuti setelah kegiatan konferensi kota musik dunia di Uzbekistan pada Oktober 2024, untuk membangun jaringan sister city dengan kota musik lainnya di dunia," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kota Ambon Rico Hayat di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan langkah awal penjajakan kerja sama sister city Kota Ambon dan Hamamatsu telah dilakukan pertemuan dengan Wali Kota Hamamatsu untuk membicarakan upaya kerja sama di bidang musik dan persampahan.
Selain itu dilanjutkan dengan pertemuan dengan KBRI Tokyo dan melaporkan ke Direktorat Kerjasama Asia Timur Kementerian Luar Negeri (Kemlu), untuk memfasilitasi pertemuan antar-negara.
"Kami telah menyiapkan surat yang akan disampaikan ke Kemlu RI untuk bisa memfasilitasi pertemuan, jika berkenan di akhir Januari 2025," katanya.
Ia menyatakan setelah Ambon ditetapkan sebagai Kota Musik Dunia versi UNESCO, perlu implementasi penetapan tersebut melalui kerja sama dengan berbagai pihak.
Kerja sama dan jejaring sesama kota kreatif, lanjut dia, merupakan hal yang lumrah. Apalagi, lanjutnya, saat ini ada 47 kota kreatif berbasis musik di bawah UNESCO.
Melalui kolaborasi tersebut, kata dia, diharapkan akan memperkuat diplomasi lunak Indonesia dan mendorong konektivitas antar-masyarakat dunia.
Ambon dianugerahi UNESCO sebagai kota musik dan kota kreatif pada Oktober 2019. Sementara Hamamatsu pada sejak 2014 menjadi salah satu tuan rumah perkembangan teknologi dan industri alat musik.
Hamamatsu juga merupakan kota pusat berbagai kebudayaan bersatu dan menciptakan budaya baru lainnya. Hamamatsu juga dikenal karena memiliki markas perusahaan alat musik dunia seperti Yamaha, Kawai, dan Roland.
Kerja sama sister city kota Ambon telah dimulai dengan Kota Vlissingen, Belanda, di bidang kesehatan, kemudian dengan Kota Darwin, Australia, di bidang budaya dan pendidikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Keinginan Kota Ambon untuk menjajaki kerja sama dengan kota Hamamatsu, Jepang, ditindaklanjuti setelah kegiatan konferensi kota musik dunia di Uzbekistan pada Oktober 2024, untuk membangun jaringan sister city dengan kota musik lainnya di dunia," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kota Ambon Rico Hayat di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan langkah awal penjajakan kerja sama sister city Kota Ambon dan Hamamatsu telah dilakukan pertemuan dengan Wali Kota Hamamatsu untuk membicarakan upaya kerja sama di bidang musik dan persampahan.
Selain itu dilanjutkan dengan pertemuan dengan KBRI Tokyo dan melaporkan ke Direktorat Kerjasama Asia Timur Kementerian Luar Negeri (Kemlu), untuk memfasilitasi pertemuan antar-negara.
"Kami telah menyiapkan surat yang akan disampaikan ke Kemlu RI untuk bisa memfasilitasi pertemuan, jika berkenan di akhir Januari 2025," katanya.
Ia menyatakan setelah Ambon ditetapkan sebagai Kota Musik Dunia versi UNESCO, perlu implementasi penetapan tersebut melalui kerja sama dengan berbagai pihak.
Kerja sama dan jejaring sesama kota kreatif, lanjut dia, merupakan hal yang lumrah. Apalagi, lanjutnya, saat ini ada 47 kota kreatif berbasis musik di bawah UNESCO.
Melalui kolaborasi tersebut, kata dia, diharapkan akan memperkuat diplomasi lunak Indonesia dan mendorong konektivitas antar-masyarakat dunia.
Ambon dianugerahi UNESCO sebagai kota musik dan kota kreatif pada Oktober 2019. Sementara Hamamatsu pada sejak 2014 menjadi salah satu tuan rumah perkembangan teknologi dan industri alat musik.
Hamamatsu juga merupakan kota pusat berbagai kebudayaan bersatu dan menciptakan budaya baru lainnya. Hamamatsu juga dikenal karena memiliki markas perusahaan alat musik dunia seperti Yamaha, Kawai, dan Roland.
Kerja sama sister city kota Ambon telah dimulai dengan Kota Vlissingen, Belanda, di bidang kesehatan, kemudian dengan Kota Darwin, Australia, di bidang budaya dan pendidikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024