Ternate (Antara Maluku) - Wisatawan asal Kanada melakukan melakukan riset di Benteng Kastela Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) sebagai upaya memperkenalkan Benda Cagar Budaya (BCB) yang terkenal hingga ke mancanegara.

"Dimana, sebagai daerah peninggalah sejarah, Kota Ternate merupakan salah satu sumber potensi dalam pengenalan budaya, sehingga Ternate dijadikan sebagai kawasan riset peninggalan sejarah dan kota tua," kata salah seorang wisatawan asal Kanada, Amanda Zidane Steven di Ternate, Minggu.

Selain itu, BCB juga merupakan warisan budaya yang memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat maka dengan adanya potensi wisata serta Ternate juga merupakan Kota sejarah yang memiliki banyak peninggalan bangsa asing yakni Benteng-benteng peninggalan Belanda, spanyol dan portogis dengan adanya hal ini maka menarik minat wisatawan melakukan riset penelitian di benteng Kastela.

Ia mengatakan, dengan melihat berbagai tinggalan sejarah yang dimiliki oleh Kota Ternate maka menarik untuk diteliti karena penilitian ini diambil fokusnya benteng Kastela atau Fort Nustra Se Nohra Del Rosario.

Mengingat, cerita latar belakang historis benteng kastela sangat menarik dan pas untuk dijadikan bahan riset akhir studi di salah satu Universitas ternama di Kanada.

"Kesadaran akan kepentingan sejarah di Masyarakat Indonesia baru berkembang beberapa dekade ini, maka saya sangat tertarik untuk menjadikan benteng Kastela sebagai objek penelitian riset saya," katanya.

Apalagi, di benteng inilah Sultan Ternate ke-25 Khairun dibunuh oleh Portugis Lopes de Mosquita saat jamuan makan siang pada 28 Februari 1570 dan sejak itu pula anaknya Khairun yaitu Sultan Ternate ke-26 Babullah mengorbankan amarah yang luar biasa terhadap portogis.

Sehingga, peristiwa tragis tersebut membuat Babullah terus menyerang Portogis selama bertahun-tahun termasuk mengisolasi benteng ini, sehingga upayanya membuahkan hasil pada 28 Desember 1575 Portugis akhirnya menyerah.

"Dengan latar belakang sejarah yang menarik itulah, maka sangat cocok diangkat dalam hasil riset saya karena ini sudah dua kali saya mengunjungi Kota Ternate sehingga sudah mengetahui berbagai benda cagar budaya yang dimiliki Kota Ternate," ujarnya.

Oleh karena itu, melalui hasil riset dengan mengambil lokasi penelitian di Indonesia yakni Kota Ternate yakni pada cerita Historis benteng Kastela mudah-mudahan generasi muda khususnya di Kota Ternate memanfaatkan potensi yang ada agar menjadikan Kota Ternate lebih dikenal lagi di tingkat dunia dengan berbagai tradisi, peninggalan serta wisata budaya yang begitu banyak.

"Masih dapat dilihat seperti benteng-benteng tinggalan bangsa Eropa merupakan bukti betapa kekayaan negeri ini dengan cengkeh palanya menggoda orang-orang Eropa untuk datang mencari barang berharga negeri ini serta nafas segar kemerdekaan yang dirasakan merupakan hasil keringat dan darah dari mereka yang telah berjuang, katanya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014