Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, indeks pembangunan manusia (IPM) Provinsi Maluku Utara (Malut) pada 2024 mencapai 71,84, atau mengalami peningkatan sebesar 0,86 poin (1,21 persen) dibandingkan 2023 yang berada di angka 70,98.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Malut, Nurhidayat Maskat dihubungi, Sabtu, peningkatan IPM di Malut terjadi selama 2020-2024, IPM daerah ini tumbuh rata-rata 0,90 persen per tahun.
"Peningkatan ini terjadi di semua dimensi, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, serta standar hidup layak. Khusus pertumbuhan IPM 2024 juga menunjukkan percepatan dibandingkan tahun sebelumnya," kata Nurhidayat.
Selain itu, untuk dimensi pembentuk IPM meningkat. Di mana pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada 2024 diperkirakan memiliki harapan hidup hingga 71,05 tahun, lebih tinggi 0,29 tahun dibandingkan dengan 2023. Sementara pada dimensi pengetahuan, anak berusia 7 tahun pada tahun 2024 diperkirakan dapat menikmati pendidikan formal selama 13,75 tahun, meningkat 0,01 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan, rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas juga meningkat menjadi 9,37 tahun, naik 0,11 tahun dari tahun 2023. Hal ini menunjukkan program Wajib Belajar 9 tahun di Provinsi Maluku Utara telah tercapai.
Ia menyebut, dimensi standar hidup layak menunjukkan pengeluaran riil per kapita (disesuaikan) mencapai Rp9,32 juta pada 2024, meningkat Rp486 ribu (5,50 persen) dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp8,83 juta.
Dia menjelaskan, untuk kemajuan di kabupaten/kota, dimana, peningkatan IPM juga terjadi di seluruh kabupaten/kota di Malut. Kabupaten Halmahera Tengah mencatatkan peningkatan terbesar, dari 69,95 pada tahun 2023 menjadi 70,94 pada 2024, yang mengubah statusnya dari "sedang" menjadi "tinggi". Halmahera Utara dan Halmahera Timur juga mengalami peningkatan status yang sama.
Selain itu, secara keseluruhan, jumlah kabupaten/kota dengan status pembangunan manusia tinggi (IPM 70-80) meningkat menjadi empat wilayah, sementara lima wilayah lainnya masih berada pada status "sedang" (IPM 60-70). Kota Ternate tetap menjadi satu-satunya wilayah dengan status pembangunan manusia "sangat tinggi" (IPM lebih kurang 80).
Dia mengungkapkan, IPM Malut yang terus meningkat sejak 2020, dari 69,30 menjadi 71,84 pada 2024, mencerminkan arah pembangunan manusia yang semakin positif. Peningkatan ini optimistis akan terus berlanjut dengan sinergi berbagai pihak dalam mengembangkan potensi daerah.
"Ke depan, upaya meningkatkan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat harus terus diperkuat demi mewujudkan pembangunan manusia yang berkelanjutan," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Malut, Nurhidayat Maskat dihubungi, Sabtu, peningkatan IPM di Malut terjadi selama 2020-2024, IPM daerah ini tumbuh rata-rata 0,90 persen per tahun.
"Peningkatan ini terjadi di semua dimensi, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, serta standar hidup layak. Khusus pertumbuhan IPM 2024 juga menunjukkan percepatan dibandingkan tahun sebelumnya," kata Nurhidayat.
Selain itu, untuk dimensi pembentuk IPM meningkat. Di mana pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada 2024 diperkirakan memiliki harapan hidup hingga 71,05 tahun, lebih tinggi 0,29 tahun dibandingkan dengan 2023. Sementara pada dimensi pengetahuan, anak berusia 7 tahun pada tahun 2024 diperkirakan dapat menikmati pendidikan formal selama 13,75 tahun, meningkat 0,01 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan, rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas juga meningkat menjadi 9,37 tahun, naik 0,11 tahun dari tahun 2023. Hal ini menunjukkan program Wajib Belajar 9 tahun di Provinsi Maluku Utara telah tercapai.
Ia menyebut, dimensi standar hidup layak menunjukkan pengeluaran riil per kapita (disesuaikan) mencapai Rp9,32 juta pada 2024, meningkat Rp486 ribu (5,50 persen) dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp8,83 juta.
Dia menjelaskan, untuk kemajuan di kabupaten/kota, dimana, peningkatan IPM juga terjadi di seluruh kabupaten/kota di Malut. Kabupaten Halmahera Tengah mencatatkan peningkatan terbesar, dari 69,95 pada tahun 2023 menjadi 70,94 pada 2024, yang mengubah statusnya dari "sedang" menjadi "tinggi". Halmahera Utara dan Halmahera Timur juga mengalami peningkatan status yang sama.
Selain itu, secara keseluruhan, jumlah kabupaten/kota dengan status pembangunan manusia tinggi (IPM 70-80) meningkat menjadi empat wilayah, sementara lima wilayah lainnya masih berada pada status "sedang" (IPM 60-70). Kota Ternate tetap menjadi satu-satunya wilayah dengan status pembangunan manusia "sangat tinggi" (IPM lebih kurang 80).
Dia mengungkapkan, IPM Malut yang terus meningkat sejak 2020, dari 69,30 menjadi 71,84 pada 2024, mencerminkan arah pembangunan manusia yang semakin positif. Peningkatan ini optimistis akan terus berlanjut dengan sinergi berbagai pihak dalam mengembangkan potensi daerah.
"Ke depan, upaya meningkatkan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat harus terus diperkuat demi mewujudkan pembangunan manusia yang berkelanjutan," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024