Sebanyak 346 personel Polda Maluku Utara (Malut) dikerahkan untuk mengamankan jalannya tahap rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat provinsi pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara berlangsung di Sofifi.
"Pengamanan ini bertujuan memastikan seluruh tahapan rekapitulasi berjalan lancar, aman, dan kondusif," kata Kasatgas Humas Operasi Mantap Praja Polda Malut, Kombes Pol Bambang Suharyono dihubungi di Ternate, Kamis.
Dia mengatakan, pengamanan tersebut dilakukan berdasarkan Surat Perintah Kapolda Malut nomor Sprin/1271/XII/OPS.1.3/2024 yang diterbitkan pada 4 Desember 2024.
Kegiatan yang berlangsung di Kantor KPU Provinsi Maluku Utara, Sofifi, itu mendapat pengamanan ketat dari Operasi Mantap Praja (OMP) Kieraha 2024.
Para personel ditempatkan di sejumlah titik strategis di sekitar lokasi kegiatan. Operasi ini juga melibatkan kerja sama dengan unsur keamanan lainnya untuk memastikan kelancaran proses rekapitulasi.
Suasana di Kantor KPU Provinsi Malut berdasarkan pantauan di lapangan Nampak terlihat aman dan kondusif dengan penerapan prosedur keamanan yang ketat.
Sehingga, kata Bambang, masyarakat yang hadir diminta mematuhi aturan demi menjaga ketertiban dan kelancaran acara.
Bambang menyatakan, Polda Malut berkomitmen mendukung kelancaran Pilkada melalui pengamanan maksimal dan pendekatan humanis yang melibatkan berbagai pihak. Upaya ini diharapkan mampu menciptakan suasana aman hingga seluruh tahapan Pilkada selesai.
Sebelumnya pasangan calon (paslon) nomor urut 4, Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe, unggul sementara dalam rekapitulasi suara Pemilihan Gubernur (Pilgub) Maluku Utara (Malut) berdasarkan hasil pleno di tujuh kabupaten/kota, pasangan ini meraih total 263.776 suara.
Posisi kedua ditempati paslon nomor urut 1, Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid Ichsan, dengan perolehan 132.119 suara. Sementara itu, paslon nomor urut 3, Muhammad Kasuba-Basri Salama, berada di posisi ketiga dengan 79.296 suara, diikuti paslon nomor urut 2, Aliong Mus-Sahril Tahir, yang memperoleh 52.750 suara.
Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Malut, Reni Syafruddin A. Banjar mengatakan, kendati ada kabupaten/kota telah selesai proses rekapitulasi, tetapi ada pula daerah lainnya yang proses masih terus berlangsung.
Reni menjelaskan bahwa rekapitulasi suara di empat daerah lainnya seperti di Halmahera Barat (Halbar), Halmahera Tengah (Halteng), Kepulauan Sula (Kepsul), dan Pulau Taliabu belum selesai dan proses rekapitulasi di daerah ini tertunda karena masih ada Pemungutan Suara Ulang (PSU).
"Kami menargetkan rekapitulasi di Halbar selesai hari ini (5/12), sementara Halteng, Kepsul, dan Taliabu akan rampung di antara 5 hingga 6 Desember 2024," katanya.
Seperti diketahui, KPU Malut memulai pleno rekapitulasi tingkat provinsi pada Kamis (5/12) di Sofifi, dimulai dari Kota Ternate. Proses pleno ditargetkan selesai pada 9 Desember.
Hasil akhir Pilgub akan diumumkan paling lambat 15 Desember dan setelah itu paslon diberikan waktu untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) bila diperlukan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Pengamanan ini bertujuan memastikan seluruh tahapan rekapitulasi berjalan lancar, aman, dan kondusif," kata Kasatgas Humas Operasi Mantap Praja Polda Malut, Kombes Pol Bambang Suharyono dihubungi di Ternate, Kamis.
Dia mengatakan, pengamanan tersebut dilakukan berdasarkan Surat Perintah Kapolda Malut nomor Sprin/1271/XII/OPS.1.3/2024 yang diterbitkan pada 4 Desember 2024.
Kegiatan yang berlangsung di Kantor KPU Provinsi Maluku Utara, Sofifi, itu mendapat pengamanan ketat dari Operasi Mantap Praja (OMP) Kieraha 2024.
Para personel ditempatkan di sejumlah titik strategis di sekitar lokasi kegiatan. Operasi ini juga melibatkan kerja sama dengan unsur keamanan lainnya untuk memastikan kelancaran proses rekapitulasi.
Suasana di Kantor KPU Provinsi Malut berdasarkan pantauan di lapangan Nampak terlihat aman dan kondusif dengan penerapan prosedur keamanan yang ketat.
Sehingga, kata Bambang, masyarakat yang hadir diminta mematuhi aturan demi menjaga ketertiban dan kelancaran acara.
Bambang menyatakan, Polda Malut berkomitmen mendukung kelancaran Pilkada melalui pengamanan maksimal dan pendekatan humanis yang melibatkan berbagai pihak. Upaya ini diharapkan mampu menciptakan suasana aman hingga seluruh tahapan Pilkada selesai.
Sebelumnya pasangan calon (paslon) nomor urut 4, Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe, unggul sementara dalam rekapitulasi suara Pemilihan Gubernur (Pilgub) Maluku Utara (Malut) berdasarkan hasil pleno di tujuh kabupaten/kota, pasangan ini meraih total 263.776 suara.
Posisi kedua ditempati paslon nomor urut 1, Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid Ichsan, dengan perolehan 132.119 suara. Sementara itu, paslon nomor urut 3, Muhammad Kasuba-Basri Salama, berada di posisi ketiga dengan 79.296 suara, diikuti paslon nomor urut 2, Aliong Mus-Sahril Tahir, yang memperoleh 52.750 suara.
Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Malut, Reni Syafruddin A. Banjar mengatakan, kendati ada kabupaten/kota telah selesai proses rekapitulasi, tetapi ada pula daerah lainnya yang proses masih terus berlangsung.
Reni menjelaskan bahwa rekapitulasi suara di empat daerah lainnya seperti di Halmahera Barat (Halbar), Halmahera Tengah (Halteng), Kepulauan Sula (Kepsul), dan Pulau Taliabu belum selesai dan proses rekapitulasi di daerah ini tertunda karena masih ada Pemungutan Suara Ulang (PSU).
"Kami menargetkan rekapitulasi di Halbar selesai hari ini (5/12), sementara Halteng, Kepsul, dan Taliabu akan rampung di antara 5 hingga 6 Desember 2024," katanya.
Seperti diketahui, KPU Malut memulai pleno rekapitulasi tingkat provinsi pada Kamis (5/12) di Sofifi, dimulai dari Kota Ternate. Proses pleno ditargetkan selesai pada 9 Desember.
Hasil akhir Pilgub akan diumumkan paling lambat 15 Desember dan setelah itu paslon diberikan waktu untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) bila diperlukan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024