Jakarta (Antara Maluku) - Calon presiden Prabowo Subianto berjanji membangun demokrasi yang produktif serta membawa kemakmuran dan kebaikan bagi seluruh masyarakat, dengan menjaga kekayaan alam Indonesia.

"Kami akan bekerja keras untuk menyelamatkan kekayaan bangsa dan negara sehingga demokrasi yang kita bangun berarti demokrasi yang produktif dan memberikan kebaikan serta perbaikan hidup," katanya pada debat capres/cawapres yang diselenggarakan KPU di Balai Sarbini Jakarta, Senin malam.

Prabowo menjelaskan, membangun demokrasi yang produktif tersebut diawali dari upaya untuk menjaga serta memanfaatkan kekayaan alam di Indonesia bagi masyarakat agar makin aman dan sejahtera.

"Tujuan kita bernegara dan merdeka adalah untuk hidup sebagai bangsa yang adil, makmur, rakyatnya sejahtera. Tetapi kalau kekayaan kita bocor terus, walaupun kita punya sistem demokrasi yang indah, kesejahteraan rakyat sulit dicapai," katanya.

Prabowo meyakini dengan menyelamatkan kekayaan dan sumber daya alam, maka Indonesia akan mengalami demokrasi produktif dan terhindar dari upaya destruktif, yang dalam jangka panjang sangat bermanfaat bagi masa depan bangsa.

"Kita yakin bisa memiliki masa depan baik. Kita sangat optimis karena kekayaan kita besar. Selain itu, sangat penting mewujudkan pemerintahan bersih, dengan memberantas korupsi untuk menghasilkan manajemen yang baik," katanya.

Prabowo menambahkan komitmen kuat untuk menjadi bangsa merdeka dengan memiliki kepastian hukum memadai, akan membuat Indonesia menjadi negara terhormat dan sejahtera dalam menghadapi masa depan.

"Kita tidak mau menjadi pasar orang lain, pemasok tenaga kerja murah, perempuan kita bekerja menjadi pembantu di negara jauh. Kita mau rakyat hidup sejahtera, cukup sandang pangan papan, berdiri di kaki kita sendiri," katanya.

Pemilu Presiden dan Wapres pada 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasangan capres dan cawapres, yakni Prabowo Subianto dengan Hatta Rajasa dan Joko Widodo dengan Jusuf Kalla.

Pewarta: Satyagraha

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014