Anggota Komisi I DPR RI Marwan Jafar meminta Pemerintah untuk memberikan perhatian serius terhadap keamanan Warga Negara Indonesia (WNI) di Suriah setelah tumbangnya pemerintahan Bashar Al-Assad.

"Dalam situasi perang yang sangat membahayakan itu, keamanan dan keselamatan WNI menjadi prioritas," kata Marwan di Jakarta, Rabu.

Setelah kekuasaan Bashar Al-Assad tumbang oleh kelompok oposisi bersenjata, menurut dia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus menetapkan siaga 1 untuk seluruh wilayah Suriah bagi para WNI setelah eskalasi peperangan antara tentara pendukung Assad dan pihak oposisi.

Saat ini, ada 1.162 WNI yang berada di Suriah. Marwan meminta kepada KBRI untuk memastikan bahwa kondisi semua warga Indonesia di Suriah aman.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan KBRI kata Marwan harus terus berkoordinasi untuk mengetahui kondisi WNI. Pihak KBRI harus menghubungi semua WNI dan memastikan mereka dalam kondisi aman.

"Dalam keadaan darurat perang seperti ini, komunikasi dan koordinasi sangat penting. Jangan ada satu WNI pun yang luput dari perhatian," tuturnya.

Selain tempat tinggal yang aman, ia juga meminta pasokan makanan mereka juga harus dipastikan cukup. Sebab, mencari bahan makanan dalam kondisi konflik akan sangat berbahaya.

Maka, lanjut politisi asal Pati, Jawa Tengah itu, Kemenlu melalui KBRI harus terus memantau pergerakan WNI di Suriah. Tentu, mereka lebih baik tetap di dalam rumah untuk sementara waktu.

"Pergerakan semua WNI harus dipantau. Lebih baik tetap di dalam rumah, karena kondisi sedang tidak aman," kata Marwan dalam keterangan tertulisnya.

Mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi itu mengatakan, jika nanti kondisi konflik semakin memanaskan dan mengancam jiwa WNI, maka opsi evakuasi harus dilakukan.

"Proses evakuasi WNI ke tempat yang aman perlu dilakukan dengan cepat, jika kondisi keamanan semakin kacau," katanya.

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Legislator minta keamanan WNI di Suriah jadi prioritas

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024