Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) menyediakan platform pendanaan, yakni Energy Transition Accelerator Financing (ETAF), untuk membantu transisi energi bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
“Sambil kami berupaya menutup kesenjangan (transisi energi), kami memiliki platform pendanaan yang saat ini terdiri dari 14 mitra,” ujar Direktur Jenderal Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) Francesco La Camera kepada ANTARA setelah menghadiri pembukaan Sidang Majelis Umum ke-15 IRENA di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu (12/1).
Sidang Majelis Umum Ke-15 Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) digelar untuk mempercepat transisi energi di tingkat global, terlebih di tengah terombang-ambingnya bahan bakar fosil akibat konflik di Timur Tengah yang mengancam ketahanan energi, serta cuaca ekstrem di seluruh dunia.
La Camera menjelaskan seluruh proyek transisi energi, baik swasta maupun pemerintah, dapat disampaikan ke platform tersebut. Setelah ETAF menerima proyek tersebut, lanjut La Camera, maka IRENA akan bekerja sama dengan pihak yang mengajukan untuk memastikan kesiapan semua dokumen guna menilai prediktabilitas proyek tersebut.
Terdapat dua jalur yang dapat ditempuh oleh ETAF ketika menerima proposal pembiayaan untuk proyek transisi energi, pertama adalah mengirimkannya kepada mitra ETAF untuk melihat minat mereka.
Kemudian, jalur kedua adalah forum investasi.
“Untuk Asia Tenggara, kami sudah mengadakan forum investasinya di Indonesia pada acara G20,” ucap La Camera.
Dalam forum tersebut, sebanyak 21 proyek dipresentasikan pada 29 sesi matchmaking (mempertemukan) antara pemodal dan pemilik proyek.
Buah dari forum investasi IRENA tersebut adalah lolosnya proyek pembangkit listrik biogas (3 MW) di Ujung Batu, Riau, serta proyek tenaga surya fotovoltaik (30 MW) di Jalan Pintasan Bidor, Malaysia.
“Mudah-mudahan, forum berikutnya akan diadakan di Singapura pada bulan Oktober,” kata La Camera.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IRENA sediakan platform pendanaan guna bantu transisi energi Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2025