Ambon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Maluku telah melakukan rapat koordinasi dengan RSUD Haulussy Ambon, RSUD dr. Ishak Umarella Tulehu, serta Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Nania, untuk mempersiapkan diri guna ditingkatkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
"Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan tiga RS ini dan disepakati tahun ini siapkan diri untuk BLUD," kata Plt Kepala Dinkes Maluku Yan Asliam Noor di Ambon, Sabtu.
Khusus untuk RSUD Haulussy memang sudah menjadi BLUD selama ini, kata dia, hanya saja belum maksimal sehingga perlu dilakukan penguatan supaya masalah insentif hingga obat bisa diselesaikan lewat BLUD.
Menurut dia, yang menjadi kendala di UPT Dinkes, termasuk RS, adalah kekurangan dan penataan sumber daya manusia dan masalah ini yang diprioritaskan untuk diselesaikan.
Kalau terkait masalah kekurangan obat, kata dia, kembali kepada penguatan manajemen yang harus diperbaiki dan salah satu solusinya adalah BLUD.
Selanjutnya pada 11 kabupaten dan kota di Maluku, pihaknya mendapat informasi terkait tenaga dokter ahli, namun harus dikoordinasikan dengan pemda masing-masing terkait pemberian insentif yang menarik buat dokter spesialis bisa datang ke kabupaten/kota.
Contohnya, kata di, di Kabupaten Seram Bagian Timur, insentif sekitar Rp30 juta dan Buru Selatan Rp35 juta, sehingga untuk kebutuhan insentif dikembalikan ke pemda setempat, dan lebih menarik lagi bisa ditambah rumah dan alat transportasi.
"Kami mengusahakan meminta dokter umum dengan Unpatti Ambon dan juga melakukan upaya ke Ditjen Nakes untuk pemenuhan SDM spesialis dan sudah dilakukan akhir tahun lalu," katanya.