Ternate (Antara Maluku) - Harga telur di sejumlah kabupaten/kota di Maluku Utara pada Sabtu atau H-2 Lebaran melonjak akibat menipisnya stok di pasar.

Di Kota Ternate, misalnya, menurut salah seorang pedagang telur di Pasar Sentra Gamalama, Sitna Ibrahim di Ternate, Sabtu, harga telur hingga pecan keempat Ramadan ini melonjak dari Rp1.500 menjadi Rp2.200 per butir.

"Pembeli telur sekarang lagi meningkat, sehingga harga telur yang dijual cukup tinggi, bahkan mencapai di atas Rp2.500 per butir," katanya.

Kendati demikian, dirinya tidak bisa menjamin sampai satu pekan ke depan, karena memasuki Minggu keempat Ramadan biasanya pembeli sudah mulai memborong telur, sehingga stok jadi berkurang bahkan kelangkaan.

Ia mengakui untuk lebaran sebelumnya harga telur mendekati pelaksanaan Idul fitri bisa mencapai Rp 3000 per karena stok di pasar sangat menipis.

Sementara itu, sejumlah pedagang di kabupaten Pulau Morotai mengaku kehabisan stok telur karena permintaan melebihi kapasitas sehingga harga melonjak menjadi Rp2.700 per butir.

Kepala Dinas Perdagangan Pemkab Morotai, Yakup Kurung ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya akan berkordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi melonjaknya harga telur yang mencapai Rp2.000 per butir.

Disinggung mengenai adanya pedagang yang belum bisa membedakan antara pasar ikan dan pasar sayur, sehingga para pedagang ikan lebih banyak yang berjualan di pasar sayur yang bertempat di Gotalamo kecamatan Morotai Selatan.

Ia mengatakan, kebanyakan para pedagang yang dari desa belum memahami kebersihan, untuk itu, para pedagang akan diberikan sosialisasi mengenai penataan dan kebersihan pasar bisa menjadi tanggung jawab bersama, apalagi Ramadan ini, banyak, katanya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014