Ternate (Antara Maluku) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Maluku Utara mengakhiri safari Ramadan di Masjid Nurul Yakin dengan mengajak warga memerangi bahaya narkoba di daerah ini.

Kabid Pemberantasan Narkoba BNNP Malut, Jainuddin Hi Samad, SKM, MPH , di Ternatte, Minggu, mengatakan peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam pemberantasan peredaran narkoba sangat penting.

"Peran tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat mujarab, karena mereka langsung bersentuhan dengan masyarakat di wilayahnya masing-masing," katanya.

Dirinya juga meminta, kepada masyarakat yang memiliki keluarga korban narkotika untuk segera melapor ke BNNP agar mendapat proses rehabilitasi, karena BNNP akan menyiapkan anggaran untuk menanggung seluruh biaya bagi korban ketergantungan narkoba untuk direhabilitasi.

BNNP Malut sejauh ini telah mengirim 13 orang pecandu atau pengguna narkoba ke panti rehabilitasi Badoka di Makassar.

"Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis, sehingga BNN mengirim sekitar 13 orang ke Panti Badoka Makassar Untuk direhabilitasi," katanya.

Menurutnya, 13 orang yang dibawa ke panti rehabilitasi Badoka Makassar ini usianya 19-20 tahun, mereka semuanya adalah korban karena sudah ada keputusan bersama dari beberapa instansi agar para korban narkoba itu harus direhabilitasi, walaupun sudah masuk di ranah pidana ketika divonis hukuman harus direhabilitasi agar menghindari pidana.

Olh karena itu, Jainuddin meminta agar korban jangan sampai psikologi mereka bisa terganggu, sehingga jika dilakukan rehabilitasi lebih manusiawi dan lebih mampu untuk menyeimbangkan diri seta mencoba untuk menghindari itu lebih bagus.

Apalagi, masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014