Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku, Said Assagaff mengimbau masyarakat di daerah ini baik Islam maupun Kristen agar tidak terprovakasi insiden agresi militer Israel di Jalur Gaza.

"Peristiwa di Jalur Gaza bukan perang agama sehingga masyarakat Maluku jangan terprovokasi karena dikhawatirkan mengganggu stabilitas keamanan," katanya, dikonfirmasi, di Ambon, Senin.

Di Jalur Gaza itu warganya beragama Islam dan Kristen sehingga sebenarnya yang harus kita perjuangkan adalah masalah kemanusiaan.

"Jadi baiknya kita berdoa agar sesama anak manusia yang tidak berdosa di Jalur Gaza itu jangan bertambah jumlah korbannya secara sia - sia dan pemimpin berbagai negara berusaha menghentikan agresi militer tersebut," ujarnya.

Langkah strategis lainnya adalah menggalang aksi solidaritas terhadap rakyat di Jalur Gaza, termasuk Palestina dengan melakukan qunut nazilah dan menginfaqkan penghasilannya seoptimalnya.

"Saya telah mengingatkan para ustad/dai, mubaligh dan lembaga - lembaga Islam agar berperan aktif dalam penggalangan bantuan bagi rakyat Palestina, sambil mengajak umat agar berperanserta memelihara stabilitas keamanan Maluku," kata Gubernur.

Dia juga memandang perlu untuk mengingatkan sembilan Bupati dan dua Wali Kota agar mengoptimalkan peranan para Ketua RT, tokoh agama/ masyarakat/adat dan tokoh pemuda agar memberikan pencerahan yang benar soal insiden di Jalur Gaza.

"Saya mendorong Wali Kota Ambon, Richard Louhenapssy agar usai perayaan Idul Fitri 1435 Hijriah perlu mengumpul para Ketua RT, selanjutnya mengarahkan mereka untuk mengingatkan masyarakat soal persoalan kemanusiaan di Jalur Gaza," ujar Gubernur.

Pertimbangannya dengan tidak bermaksud mengabaikan sembilan Kabupaten dan Kota Tual. Namun, Kota Ambon merupakan barometer semua bidang, makanya harus diantisipasi sejak dini.

"Syukurlah kegiatan Takbiran menyambut Idul Fitri 1 Syawal 1435 Hijriah di Kota Ambon bisa diamankan personil Polri/TNI, selanjut pelaksanaan Shalat Id dan silaturahim terselenggara dalam suasana hidup orang basudara,"kata Gubernur Said.

Israel telah memulai gelombang besar serangan terhadap orang-orang yang tinggal di Jalur Gaza, yang terkepung sejak 8 Juli dan hampir 1.200 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak, tewas dan lebih dari 6.000 terluka sejauh ini.

Pewarta: Lexy Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014