Ambon (Antara Maluku) - PT Pemantik Sumber Pratama (PSP) memasok sedikitnya 1.052 tabung gas elpiji guna memenuhi permintaan masyarakat Kota Ambon.

"Sekarang ini lagi diturunkan di pelabuhan Yos Soedarso Ambon dari kapal kargo yakni KM Tanto sebanyak 1.052 tabung gas, sebentar lagi sudah selesai bongkar," kata Direktur PT PSP Andre Talahatu di ruang kerjanya, Selasa.

Ia menjelaskan, stok yang diturunkan sekarang ini sebanyak 1.052 tabung itu terdiri atas 974 tabung berukuran 12 kg dan 78 tabung ukuran 50 kg.

"Minggu depan akan masuk lagi 1.300 tabung dan yang paling banyak ukuran 12 kg, mengingat permintaan masyarakat cukup meningkat dibanding pengusaha restoran yang kebanyakan memesan tabung berukuran 50 kg," ujarnya.

Terkait harga sampai sekarang ini tidak ada perubahan naik maupun turun, masih tetap normal yakni Rp160.000/tabung (12 kg) dan Rp975.000/tabung (50 kg).

Ditanya soal kelangkaan yang terjadi pada minggu lalu, dia menjelaskan, itu sebenarnya tidak terlalu dampak juga, sebab masalahnya hanya keterlambatan angkutan dari Surabaya, katanya.

Sejak awal Agustus hingga minggu terakhir, perairan Maluku pada umumnya mengalami cuaca buruk yang ikut mempengaruhi pelayaran yang berdampak juga terhadap kapal - kapal kargo yang berlayar dari Surabaya yang kebetulan berlayar memasuki perairan Maluku mendapat cuaca kurang menguntungkan akhirnya harus masuk ke pelabuhan Makasar.

"Jadi kalau masuk di pelabuhan Makasar dan berlabuh lagi hingga dua atau tiga hari maka akan berdampak gas elpiji menghilang di Kota Ambon, padahal hanya karena keterlambatan," ujarnya.

Ia menjelaskan, selama ini pasokan gas dari Surabaya tetap lancar, dimana pesanannya setiap minggu tetap ada saja kiriman gas dari Surabaya yang masuk Ambon.

Karena itu masyarakat Kota Ambon tidak perlu takut akan terjadi kellangkaan gas elpiji sebab persediaan cukup banyak, ditambah dengan arus pasok dari sentra produksi cukup lancar yakni setiap minggu rata-rata mencapai 1.000 tabung baik ukuran 12 kg maupun 50 kg.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014