Ambon (Antara Maluku) - Mantan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu menyesalkan komponen bangsa di provinsi setempat tidak kompak mengusulkan putera terbaik Indonesia asal daerah ini menjadi calon menteri ke Presiden dan Wapres terpilih, Joko Widodo - Jusuf Kalla.

"Saya memantau hingga kemarin (Senin) di Ambon ternyata dambaan putera Maluku bisa menjadi menteri pada periode 2014 - 2019 diperjuangkan masing - masing komponen bangsa, padahal seharusnya diserahkan ke DPRD Maluku untuk diplenokan (dibahas, ditetapkan, dan diajukan ke Jokowi-JK)," katanya, di Ambon, Selasa.

Karel yang juga Keta DPD PDIP Maluku itu menyatakan, DPRD sebagai representasi rakyat Maluku seharusnya yang mengajukan nama putera daerah ini ke Jokowi - JK setelah diplenokan sehingga tercermin bahwa dambaan dan perjuangan lebih dari 30 tahun ini tidak main-main," ujarnya.

Karel yang juga Koordinatir Koalisi Pemenang Jokowi - JK di Maluku mengatakan pihaknya bersama pimpinan Parpol pengusung telah mengarahkan masing - masing fraksi di DPRD Maluku untuk mengusulkan ke pimpinan agar menampung aspirasi dari komponen bangsa itu.

"Hanya saja, belum ada perkembangan lanjut diinformasikan soal itu. Ini menunjukkan tidak kompak," tandasnya.

"PDIP dalam tanggung jawab sebagai pemenang Pileg tingkat provinsi Maluku maupun Pilpres pastinya berkoordinasi dengan DPP PDIP. Namun, idealnya itu merupakan `paket` mengatasnamakan Maluku secara umum," tambahnya.

Sebelumnya, Gubernur Maluku, Said Assagaff berharap Presiden dan Wapres terpilih, Jokowi - JK mempercayakan putera terbaik Indonesia asal daerah ini menjadi anggota Kabinet periode 2014 - 2019.

"Saya sudah serahkan daftar nama berisikan 22 putera asal Maluku yang dinilai miliki kualitas SDM profesional untuk diputuskan Jokowi - JK sebagai menteri, di Jakarta, beberapa waktu lalu" katanya.

Daftar 22 nama itu berdasarkan pengecekannya ke tim Jokowi - JK sudah diterima Capres dan Cawapres nomor urut 2 tersebut sehingga diharapkan salah satu diantaranya diakomodasi sebagai menteri.

"Menteri itu merupakan kewenangan Presiden memutuskannya sehingga masyarakat Maluku diimbau bersabar mengikuti dambaan sudah lebih dari 30 tahun tidak ada putera asal daerah ini dipercayakan menjadi anggota kabinet," ujar Gubernur.

22 orang itu berasal dari berbagai kalangan yang mencerminkan orang Maluku punya persediaan kader yang banyak serta layak untuk diajukan duduk dalam kabinet pemerintahan baru.

"Maluku sebagai bagian dari penentu pembentukan NKRI, sekaligus salah satu dari delapan provinsi kemerdekaan hendaknya diberikan kehormatan untuk menempati formasi anggota kabinet Jokowi - JK," tegasnya.

Pertimbangannya sudah 36 tahun tidak lagi putera Maluku dipercayakan menempati formasi menteri, menyusul Dr.G.A. Siwabessy diangkat Presiden Soekarno pada 1966 menjadi Menkes dan diemban hingga 29 Maret 1978 semasa pemerintahan Presiden Soeharto.

Putera asal Maluku saat Kabinet Indonesia Bersatu jilid II hanya baru sebatas Wakil Menteri Perindustrian yakni Alex Retraubun.

Selain itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempercayakan Jenderal TNI George Toisutta menjadi KASAD yang telah pensiun pada 28 Juni 2011.

Sedangkan, Samuel Samson dipercayakan menjadi Dubes Serbia pada 11 November 2009 maupun Djauhari Oratmangun Dubes Rusia dan Belarusia.

Pewarta: Lexy Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014