Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Utara terus mempromosikan kerajinan batu mulia sebagai produk khas daerah itu, di antaranya melalui penyelenggaraan pameran di Tobelo, 18-23 September 2014.

Bupati Halmahera Utara Hein Namotemo di Tobelo, Jumat mengatakan melalui pameran tersebut diharapkan kerajinan batu mulia Halmahera Utara semakin dikenal, baik oleh masyarakat di Malut maupun di daerah lain di Indonesia.

Selain itu, melalui pemeran yang pertama kali digelar Pemkab Halmahera Utara tersebut, akan semakin mendorong para perajin batu mulia di daerah itu untuk terus mengembangkan usahanya, khususnya dari segi kualitas produksi.

"Pemkab juga berharap melalui pameran tersebut ada pengusaha perhiasan atau batu permata dari luar Malut yang menjalin kerja sama dengan para perajin di Halmahera Utara dalam pemasaran kerajinan batu mulia ke luar Malut," katanya.

Upaya lainnya yang dilakukan Pemkab Halmahera Utara untuk mempromosikan kerajinan batu mulia, yang umumnya berupa mata cincin tersebut adalah mengikutkan para perajin setempat pada berbagai kegiatan pameran di Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia.

Ia mengatakan, potensi batu mulia di Halmahera Utara sangat besar, karena bisa ditemukan di berbagai lokasi di daerah itu, namun untuk pemanfaatannya lebih diprioritaskan kepada masyarakat setempat agar bisa menjadi sumber pendapatan dan lapangan kerja.

Para perajin batu mulia di Halmahera Utara memberi apresiasi kepada Pemkab Halmahera Utara atas penyelenggaraan pameran batu mulia tersebut, karena menjadi sarana bagi mereka untuk menjual produk kerajinan sebanyak-banyaknya.

Batu mulia yang dijual para perajin pada pameran tersebut mulai dari harga Rp50 ribu per buah sampai di atas Rp500 ribu per buah tergantung dari kualitasnya, sedangkan yang sudah dalam bentuk cincin harganya paling murah Rp150 ribu per buah.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014