Ternate (Antara Maluku) - Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara terus meningkatkan pengembangan pangan nonberas, khususnya yang selama ini menjadi salah satu makanan tradisional masyarakat setempat, untuk menjaga stabilitas pemenuhan kebutuhan pangan.

"Di Malut banyak sumber pangan nonberas yang selama ini menjadi makanan tradisional masyarakat, seperti ubi kayu, ubi jalar, talas, jagung dan sagu. Semuanya ditingkatkan pengembangannya untuk menjaga ketersediaan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat di daerah ini," kata Kadis Pertanian Malut Musdalifa Ilyas di Ternate, Rabu.

Upaya meningkatkan pengembangan pangan nonberas tersebut, di antaranya dilakukan dengan cara memberi penyuluhan kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahannya, termasuk lahan tidur dan lahan pekarangan dengan berbagai jenis tanaman pangan nonberas.

Selain itu, kata Musdalifa Ilyas, Distan Malut juga memberikan bantuan peralatan pertanian benih unggul, pupuk dan pestisida kepada masyarakat yang mengembangkan pangan nonberas tersebut serta memperkenalkan teknologi pengolahan pangan nonberas untuk meningkatkan nilai tambahnya.

Upaya menggalakkan pengembangan pangan nonberas tersebut cukup menunjukan keberhasilan, ditandai dengan semakin meningkatnya areal tanam dan produksinya, selain itu telah pula berkembang industri rumahan pengolahan pangan nonberas, seperti tepung tapioka dan aneka jenis kue sagu yang cukup laris di pasaran.

Ia mengatakan Distan Malut juga terus berupaya mengoptimalkan pengembangan padi, baik padi sawah maupun padi ladang untuk meningkatkan produksi beras di daerah ini sekaligus mengurangi ketergantungan Malut dari beras daerah lain.

Malut selama ini harus mendatangkan sedikitnya 60 ribu ton beras per tahun dari luar Malut, seperti dari Sulawesi Selatan dan Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan konsumsi beras masyarakat Malut, karena produksi beras di daerah ini baru mencapai sekitar 30 ribu ton lebih dari kebutuhan konsumsi masyarakat sekitar 90 ribu ton per tahun.

"Ada sejumlah kabupaten di Malut yang terus dipacu menjadi sentra pengembangan padi, seperti di Kabupaten Halmahera Tengah, Halmahera Timur dan Halmahera Selatan, khususnya melalui program pencetakan sawah baru," katanya.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014