Ternate (ANTARA) - Perusahaan Umum (Perum) Bulog Ternate meluncurkan penyaluran cadangan beras pemerintah untuk bantuan pangan tahun 2024 ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di 10 kabupaten/kota Provinsi Maluku Utara (Malut).
"Untuk jumlah KPM tahun 2024 yang sebesar 69.903 penerima. Angkanya meningkat dibanding tahun 2023 yang 65.402 penerima", kata Kepala Perum Bulog Ternate, Zadrach Evert Pattiwael dihubungi di Ternate, Senin.
Dirinya mengatakan, bantuan ini akan disalurkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di 10 kabupaten/kota berdasarkan data Badan Pangan Nasional.
Oleh karena itu, Zadrach berharap agar bantuan beras ini meringankan beban ekonomi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, terutama di tengah kondisi ekonomi dan gejolak harga pangan yang fluktuatif saat ini
Selain itu, bantuan ini, kan didistribusikan ke penerima bantuan selama enam bulan alokasi, yakni Januari sampai dengan Juni 2024.
"Sedangkan, untuk keluarga penerima bantuan pangan mendapatkan 10 kg beras per bulan, dalam enam kali penyaluran atau selama enam bulan," katanya.
Sementara itu, terkait penyaluran ke kabupaten/kota dilakukan oleh PT Pos Indonesia sebagai transporter resmi. Mekanismenya distribusi beras bantuan pangan ini akan diambil di setiap kantor cabang Pos di seluruh Maluku Utara.
Dirinya menambahkan, bagi daerah yang tidak memiliki kantor Pos akan disepakati pembagian di mana dan biasanya di kantor desa setempat.
Selain itu, nantinya dalam proses penyaluran akan diawasi aparatur pemerintah daerah maupun desa.
Zadrach berharap penyaluran bantuan pangan efektif menahan laju harga beras dan kemampuan daya beli yang pengaruhi inflasi.
Untuk itu, dirinya meminta adanya dukungan dari pemerintah provinsi serta pihak-pihak terkait agar penyaluran bantuan pangan tahun berjalan dengan lanca.
Di tempat terpisah, Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Syukur Lila berharap usai peluncuran, penyaluran beras dapat segera dilakukan.
"Saya berharap agar bantuan beras ini meringankan beban ekonomi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, terutama di tengah kondisi ekonomi dan gejolak harga pangan yang fluktuatif saat ini," ujarnya