Ambon Antara Maluku Peternak kambing asal Pulau Lakor, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), akan didata untuk disatukan dalam satu wadah guna pengembangan populasi plasma nutfah jenis kambing.

"Rencananya kita akan inventarisir semua peternak yang ada di daerah itu dalam satu wadah agar mereka bisa menyadari bahwa sekarang ini sudah bekerja dalam satu komoditi murni asal Pulau Lakor, bukan asal dari luar daerah," kata Staf Seksi Produksi Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Rasit di Ambon, Jumat.

Dia menjelaskan, pembentukan wadah atau kelompok ini sesuai dengan program Pemerintah Pusat terkait populasi kambing Pulau Lakor tahun 2015 dengan memberikan bantuan modal sebesar Rp1 miliar.

"Memang di Pulau Lakor itu ada beberapa kelompok sudah ada tetapi yang mau dibuat itu wadah agar bisa terkontrol sebab 90 persen penduduk di Pulau Lakor mempunyai kambing ternak lokal, bahkan kebutuhan keluarga juga didapat dari hasil penjualan kambing," ujarnya.

Yang pasti saya mau sampaikan, lanjutnya, bahwa di MBD ada tiga jenis plasma nutfah yang tersebar masing - masing pulau, yakni untuk kambing hanya ada di Pulau Kisar, kerbau hanya ada di Pulau Moa dan domba di Pulau Kisar.

"Jadi inventarisir ini guna memantapkan mereka dan membentuk kelompok - kelompok yang punya potensi untuk menyeleksi bibit kambing guna mencari murninya," ujarnya.

Dia menjelaskan, kalau sampai tahun 2015 ini berhasil maka akan dilanjutkan lagi dengan populasi kerbau atau domba yang ada di daerah itu.

"Pengembangan plasma nutfah ini kalau tidak cepat disikapi maka paling lambat tujuh hingga delapan tahun kedepan akan habis plasma nutfah di daerah itu," katanya.

Jadi kita perkirakan akan berkembang lebih baik dalam empat tahun kedepan, lanjutnya, sebab kambing yang ada di sana bisa berproduksi dua kali dalam satu tahun kalau tata laksananya baik.

Dia menambahkan, yang kami takutkan sekarang ini di daerah itu kekurangan pakan dan sangat terbatas karena daerah yang spesifik di Indonesia bukan saja di Maluku, sebab di daerah itu tidak ada rumput yang hijau, bahkan yang dimakan daun pohon seperti pohon gusambi.

Terkait dengan pemasaran, biasanya kambing itu dijual dengan harga Rp700.000 hingga Rp900.000/ekor tergantung besar kecilnya kambing, itu sudah menjadi standar normal, lain lagi kalau menjelang hari raya seperti yang akan kita hadapi yakni hari raya kurban maka harga satu ekor kambing bisa mencapai Rp1.250.000 hingga 1.500.000/ekor.

Karena itu, ada rencana untuk mempertemukan latupati dari tiga Pulau itu guna melakukan pertemuan guna menyeragamkan harga jual baik itu kambing, domba, kerbau yang keluar dari daerah itu harus sesuai dengan harga yang ditetapkan kalau tidak maka hewan tersebut akan disita di pelabuhan.

"Jadi kita akan tetapkan kambing yang sudah dewasa harganya Rp750.000/ekor, dan kalau menjelang hari - hari besar keagamaan harganya mencapai Rp1.250.000/ekor, dan kalau kambingnya sudah sampai di Ambon maka harganya bisa mencapai Rp2 juta," ujarnya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014