Ambon (Antara Maluku) - Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Ocky Ganesia menyatakan, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Maluku Tengah melakukan sosialisasi KUR kepada masyarakat pedesaan di Kecamatan Teluk Elpaputih.

"Kami telah melaksanakan sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada masyarakat yang berlangsung di Kantor Kecamatan Teluk Elpaputih, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng)," kata Ocky, di Ambon, Kamis.

Sosialisasi juga melibatkan Staf Bank Pembangunan Daerah (BPD) Cabang Malteng dan Staf Bank Rakyat Indonesia Cabang Malteng.

Menurut Ocky, sosialisasi KUR dilakukan dalam bentuk tatap muka dengan masyarakat dari tujuh desa di Kecamatan Teluk Elpaputuh, yakni Desa Waraka, Desa Tananahu, Desa Liang, Desa Samasulu, DesaWasia, Desa Sanahu dan Desa Sahulau.

"Sosialisasi tidak hanya untuk meningkatkan penyaluran KUR bagi pelaku UMKM produktif, namun juga sebagai upaya peningkatkan akses keuangan bagi masyarakat di pedesaan," katanya.

Karena itu, lanjut Ocky, perlu dibukanya akses perbankan bagi masyarakat di pedesaan untuk lebih memberdayakan ekonomi produktif mereka, sehingga mengurangi terbatasnya kesempatan kerja di wilayah pedesaan.

"Sosialisasi ini juga sebagai upaya untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat pedesaan bisa berakses seluas-luasnya terhadap produk dan jasa perbankan," ujar Ocky.

Lebih lanjut, ia mengatakan, kegiatan sosialisasi KUR merupakan bentuk edukasi keuangan dalam upaya meningkatkan pemahaman dan pengetahuan termasuk kesadaran masyarakat pedesaan untuk mengenal perbankan.

"Perbankan selama ini relatif belum banyak menyentuh masyarakat pedesaan untuk memberikan pengetahuan dasar tentang pengelolaan keuangan, padahal memiliki pontensi cukup besar mengelola ekonomi produktif, sehingga sosialisasi KUR bagi UMKM di pedesaan perlu terus dilakukan," tandas Ocky.

Ia menambahkan, pada triwulan III-2014 dana KUR di Maluku yang disalurkan melalui sejumlah bank umum mengalami peningkatan.

"Peningkatan penyaluran KUR didorong oleh kenaikan pada seluruh segmen kredit karena prospek usaha nasabah yang semakin meningkat. Permintaan terbesar pada kredit konsumsi sebesar 60,87 persen, kredit modal kerja 27,82 persen, dan kredit investasi 11,31 persen," ungkapnya.

Selanjutnya, kata Ocky, sampai dengan Agustus 2014, total kredit yang telah disalurkan sebesar Rp6,81 triliun atau meningkat 4,09 persen lebih besar dibandingkan Agustus 2013 sebesar Rp6,55 triliun.

"Penyaluran KUR di Provinsi Maluku meningkat cukup tinggi yakni 10,50 persen dari Rp6,17 triliun menjadi Rp6,81 triliun. Debitur juga meningkat sampai akhir Agustus sebanyak 104.402 nasabah, padahal akhir Desember 2013 debitur sebanyak 103.585," jelas Ocky.

Ia menuturkan, berdasarkan kategori debitur, yang bergerak di kredit UMKM sebanyak 29,71 persen atau mencapai Rp2,02 triliun, sedangkan kredit non-UMKM sebanyak 70,29 persen atau mencapai Rp4,79 triliun.

"Jika dilihat per sektor ekonomi sebagian besar kredit disalurkan ke sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) yakni sebesar 25,36 persen dan diikuti sektor konstruksi sebesar 4,78 persen serta sektor jasa sebesar 1,73 persen," katanya.

Pewarta: Fimus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014