Ambon (Antara Maluku) - Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Maluku tetap menyosialisasikan ciri-ciri keaslian uang rupiah meskipun temuan uang palsu di daerah itu selama Januari hingga menjelang akhir November 2014, semakin berkurang.

Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Maluku, Ircham AN di Ambon, Rabu, menyebutkan selama periode itu temuan uang palsu mencapai 28 lembar yang terdiri dari pecahan Rp100.000 dan Rp50.000.

"Jadi kecil sekali peredaran uang palsu selama periode Januari hingga November 2014 jika dibandingkan dengan periode Januari-Desember 2013 yang mencapai 2.070 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000, dan terbanyak beredar di Kota Namlea, Kabupaten Buru, berdasarkan laporan dari pihak kepolisian," kata Ircham.

Dia berharap dengan semakin gencarnya sosialisasi keaslian uang rupiah maka pada tahun 2015 peredaran uang palsu di Maluku semakin kecil, bahkan tidak ada lagi.

"Kami berharap masyarakat di daerah ini semakin paham dan mengerti ciri-ciri uang asli Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujarnya.

Jadi, lanjutnya, dalam mengantisipasi peredaran uang palsu, BI melakukan sosialisasi ke daerah-daerah agar masyarakat lebih memahami lagi dan lebih mengenal uang asli yang dikeluarkan BI.

Dia menambahkan kegiatan sosialisasi ke daerah-daerah bukan saja kepada instansi pemerintah dan masyarakat secara langsung tetapi juga di sekolah-sekolah agar anak didik lebih mengenal uang asli.

"Kegiatan pertama yang dilakukan dengan cara menyebarluaskan informasi cipi-ciri kealian uang rupiah melalui kegiatan sosialisasi yang dilakukan secara berkala oleh pihak-pihak yang terkait secara langsung dengan penerimaan uang, seperti kasir bank, pedagang valuta asing, kasir pasar swalayan dan kasir toko, kantor pos, pegadaian termasuk masyarakat umum, mahasiswa dan pelajar," katanya.

"Kami berharap dengan kegiatan ini masyarakat dapat mmngetahui dan mengenali ciri - ciri keaslian uang rupiah secara mudah, cepat dan tepat sehingga mampu membedakannya dengan uang palsu," katanya.

Ia menyebutkan BI sudah berulang kali menyosialisasikan keaslian uang rupiah kepada masyarakat yang tersebar di 11 kabupaten dan kota di Maluku selama tahun 2014 maupun tahun 2013.

Kegiatan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah selama 2014 dilaksanakan diantaranya di Kota Tual, Dobo (Kabupaten Aru), Saumlaki (Kabupaten Maluku Tenggara Barat), kemudian Namlea (Kabupaten Buru), Kecamatan Kairatu (Kabuipaten Maluku Tengah) dan Piru (Kabupaten Seram Bagian Barat)

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014