Ambon (ANTARA) - Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Waehapu Batu Merah Ambon Maluku menyediakan sebanyak 500 ribu bibit pohon gratis bagi masyarakat Maluku.
“Kami tahun ini ada 500 ribu bibit dan itu tersebar di empat kabupaten yakni Buru, Seram Bagian Timur, Maluku Tengah, dan Ambon. Karena kalau di Ambon semua kan masyarakat mau ambil harus keluar ongkos lagi,” kata Kepala BPDAS Waehapu Batu Merah Ambon Djarot Prihambodo di Ambon, Sabtu.
Ia menjelaskan, di empat kabupaten tersebut, masing-masing dengan jumlah berbeda sesuai luas lahan. Di Ambon tersedia sebanyak 50 ribu bibit, Buru 50 ribu, Maluku Tengah 200 ribu, dan SBT juga 200 ribu bibit.
“Di SBT dan Maluku Tengah lebih banyak karena memang lahan di sana juga lebih luas. Dan di sana biasanya banyak masyarakat yang lebih berminat,” katanya.
Dari sebanyak 500 ribu bibit tersebut, lebih dominan bibit pohon pala, cengkih, dan mangrove. Hal itu karena tiga jenis pohon tersebut yang menjadi kebutuhan masyarakat Maluku.
“Memang tiga jenis pohon itu yang kebanyakan disukai masyarakat Maluku. Apa lagi mangrove itu banyak permintaan dari sekolah maupun universitas,” katanya.
Menurutnya, bagi masyarakat yang berminat untuk mendapatkan bibit gratis, syaratnya cukup mudah. Jika untuk kebutuhan kelompok, maka hanya perlu membuat surat permintaan disertai jumlah dan jenis serta lokasi penanamannya.
Namun apabila untuk pribadi hanya perlu siapkan foto copy kartu tanda penduduk (KTP), dan maksimal diperbolehkan 25 bibit pohon.
“Karena jika mengajukan, semuanya harus jelas. Jangan sampai nanti mereka minta lalu dijual lagi, itu tidak boleh,” katanya.
Ia mengaku, meskipun ratusan ribu bibit gratis yang tersedia, setiap tahunnya selalu habis. Bahkan akhir tahun pun masih banyak permintaan dari masyarakat.
“Setiap tahunnya memang 500 ribuan dan itu terus habis tidak pernah tersisa. Karena kalau tersisa jadi evaluasi juga. Dan ini artinya kesadaran masyarakat dalam menanam pohon sudah cukup tinggi,” katanya.