Ambon (ANTARA) - Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Waehapu Batu Merah Ambon menanam sebanyak 500 bibit mangrove dalam rangka komitmen penghijauan.
Kegiatan penanaman ini dilakukan secara serentak di 25 titik di Indonesia, termasuk Provinsi Maluku, yang berlokasi di Pantai Teluk Ambon, Kelurahan Poka.
“Kita lihat banyak mangrove yang rusak akibat sampah di pesisir pantai Teluk Ambon ini. Sehingga kita sepakat untuk menanam bibit mangrove di sini sebagai upaya penghijauan,” kata Kepala BPDAS Waehapu Batu Merah Ambon Djarot Prihambodo, di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan, luas lokasi penanaman yang dipakai seluas 0,5 hektare. Bibit yang ditanam merupakan jenis rhizpora dan sonneratia, yang berasal dari persemaian permanen BPDAS Ambon.
“Kegiatan pelaksanaan penanaman mangrove serentak ini bukan merupakan kegiatan seremonial dan selanjutnya akan kami laporkan kepada menteri LHK,” ujarnya.
Djarot mengaku, penanaman mangrove secara serentak pada April 2024 ini juga merupakan kelanjutan dari inisiatif serupa yang telah dilaksanakan sebelumnya sejak Desember 2023 hingga Maret lalu 2024.
“Hal ini merupakan langkah nyata untuk terus melakukan penanaman di seluruh wilayah Indonesia termasuk Maluku sepanjang musim penghujan,” katanya menjelaskan.
Ia berharap, dengan penanaman ini, melalui partisipasi aktif seluruh pihak masyarakat dapat mewujudkan masa depan hijau yang berkelanjutan untuk meningkatkan aksi konkret agar terwujudnya dunia yang lebih baik.
“Saya juga mengimbau kepada masyarakat agar pohon yang kita tanam dibiarkan begitu saja, tetapi dirawat hingga tumbuh subur dan bermanfaat,” ucapnya.
Sementara itu, Dirjen Penegakan Hukum LHK Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rasio Ridho Sani mengatakan, khusus untuk ekosistem mangrove, Indonesia memiliki 23 persen mangrove dunia, seluas 3,36 juta hektare.
“Seperti kita ketahui mangrove merupakan ekosistem yang sangat penting dalam memperkuat dan menjaga kualitas lingkungan,” katanya.
Menurutnya, penanaman mangrove dapat memberikan manfaat antara lain mengurangi abrasi pesisir akibat
gelombang laut, menangkap bahan pencemar sehingga menjaga kualitas air, habitat bagi beragam flora dan fauna
pesisir dan laut, menjadi sumber bahan pangan khususnya perikanan, menciptakan daya tarik wisata dengan tampilan
estetik dan meningkatkan cadangan karbon.
“Penanaman serentak ini juga meningkatkan wawasan dan pemahaman masyarakat atas pelaksanaan program
pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan khususnya kegiatan penanaman pohon,” ucap Ridho.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPDAS tanam 500 bibit mangrove komitmen penghijauan