Ambon (Antara Maluku) - Pertamina Cabang Ambon mengancam akan menutup usaha pangkalan minyak tanah yang kedapatan menaikkan harga jual minyak tanah dari yang telah ditetapkan pemerintah.

"Kami akan mengambil tindakan penutupan tempat usaha apabila ada pangkalan yang menaikkan harga, sebab Pemerintah hanya menaikkan harga premium dan solar," kata Sales Executive Retail IV Pertamina Cabang Ambon Fandy Ivan Nugroho di Ambon,Selasa.

Fandy menyatakan pihaknya juga berharap Disperindag Kota Ambon maupun Provinsi Maluku ikut melakukan pengawasan demi mencegah upaya para spekulan menaikkan harga minyak tanah.

"Kami akan segera bertindak bila menerima laporan dari Disperindag," katanya.

Ia mengakui adanya laporan masyarakat yang menyatakan harga minyak tanah di beberapa pangkalan mencapai Rp18.000/gen (lima liter) atau naik sebesar Rp1.000 dari biasanya (Rp17.000/gen), namun belum ada laporan dari Disperindag sebagai bukti.

"Karena itu Pertamina belum bisa mengambil tindakan, namun kami juga tetap melakukan monitor di lapangan," katanya.

Pemerintah pusat menaikkan harga premium dan solar sebesar Rp2.000. Premium dari Rp6.500 menjadi Rp8.500/liter, sedangkan solar dari Rp5.500 menjadi Rp7.500/liter, sedangkan minyak tanah tidak ada kenaikan harga.

Fandy menjelaskan, menjelang perayaan hari Natal dan memasuki tahun baru tanggal 1 Januari 2015 nanti kemungkinan ada kebutuhan - kebutuhan tertentu yang disiapkan dan sudah diantisipasi.

"Menghadapi Natal ada peningkatan terutama minyak tanah sekitar tiga hingga lima persen. Selanjutnya kalau ada surat dari pemerintah daerah (Disperidag) untuk Pertamina melakukan ektra droping minyak tanah, makan akan dievaluasi untuk penambahannya," ujarnya.

"Saat ini sudah ada surat dari Pemerintah Kabupaten Aru. Kami juga akan melayani surat dari kota/kabupaten lain yang meminta tambahan minyak tanah," tambahnya.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014