Ternate (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku-Papua melakukan kerja sama melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Polda Maluku Utara terkait bantuan pengamanan objek vital dan penegakan hukum di lingkungan kerja PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, khususnya di wilayah Malut.
Kapolda Maluku Utara Irjen Pol Midi Siswoko, di Ternate, Selasa, mengatakan penandatangan perjanjian kerja teknis tentang keamanan objek vital nasional ini wajib memberikan pengamanan oleh institusi Polri melalui Direktorat Pamobvit Polda Maluku Utara.
Selain itu, kata Kapolda, hal tersebut merupakan perintah dari pusat melalui MoU induk, sehingga penjabaran ke bawahnya melalui pelaksanaan secara teknis dalam pengamanan, penjagaan dan patroli sekaligus pembinaan masyarakat di sekitar objek vital tersebut.
"Alhamdulillah untuk ketahanan energi sekarang dalam 15 hari ini cukup bagus, walaupun secara nasional ketahanan minimal energi harusnya tiga bulan, tapi ini sudah ada perkembangan bagus. Dulu di sini (Maluku Utara) hanya enam hari, tapi sekarang sudah 15 hari, suatu prestasi yang cukup bagus," katanya
Kapolda berharap dengan adanya kerja sama antara PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku dan Polda Maluku Utara ini diharapkan berjalan secara maksimal.
"Kemudian kedua bela pihak mematuhi semua aturan yang ada di dalam klausul penandatanganan kerja sama tersebut", harap Kapolda.
Penandatanganan MoU yang dijabarkan dalam perjanjian kerja teknis (PKT) antara PT. Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku dengan Polda Maluku Utara ditandatangani oleh Kapolda Malut Irjen Pol Midi Siswoko bersama Manager Region HSSE Papua Maluku, Aris Sinta, di ruang kerja Kapolda, Selasa (7/5).
Sementara itu, Manager Region HSSE Papua Maluku Aris Sinta mengatakan intinya pihak Pertamina tidak mungkin melakukan pengamanan di lokasinya sendiri.
"Untuk kita meminta bantuan sesuai dengan instruksi dari pusat untuk melakukan kerja sama dengan APK yang di lokasi masing-masing, khususnya di Polda Maluku Utara," ujarnya.
Dia berharapan semua kegiatan pendistribusian BBM ini bisa aman, baik mulai dari sumbernya Fuel Terminal maupun sampai ke masyarakat.
"Kendala yang kita tidak harapkan mungkin gangguan dari masyarakat terkait aksi demokrasi ataupun penutupan depot dan berbagai masalah di lapangan, itu yang kita tidak harapkan," ujarnya.
Sehingga, kata dia, pihaknya membutuhkan kerj asama dengan pihak Kepolisian dalam hal ini Polda Maluku Utara untuk mengamankan objek vital itu.
Kegiatan penandatanganan kerja sama kedua pihak tersebut, turut hadir dan disaksikan oleh Supervisor Security Halilur Rahman, Aviation Fuel Terminal Babullah Winaryanto dan Fuel Terminal Ternate Giyanto, serta sejumlah pejabat utama Polda Malut.