PBB, Amerika Serikat (Antarab Maluku) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengecam serangan mematikan oleh pasukan Taliban kepada sebuah sekolah milik Angkatan Darat Pakistan oleh kelompok bersenjata di Peshawar, Pakistan, Selasa (16/12).

"Sebuah tindakan horor dan pengecut dengan menyerang anak-anak yang tidak berdaya saat mereka sedang belajar," ujar Ban Ki-moon.

"Tidak ada yang dapat membenarkan kebrutalan seperti itu. Tidak ada alasan yang bisa membenarkan aksi mengerikan itu," kata Ban.

"Mendapatkan pendidikan merupakan hak setiap anak. Keberanian tidak diperlukan untuk sekedar pergi ke sekolah," Ban menambahkan.

Dari serangan tersebut, setidaknya 130 orang tewas dimana sebagian besar dari mereka adalah anak-anak, setelah sekelompok orang bersenjata masuk ke sebuah sekolah di
Kota Peshawar, Pakistan dan melepaskan tembakan, kata beberapa saksi mata.

Serangan ini juga dianggap sebagai pembantaian paling mengerikan yang pernah terjadi negara ini selama bertahun-tahun.

Selain Sekjen PBB, Pemerintah Indonesia juga mengutuk serangan tersebut. Keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia yang diterima Antara di Jakarta, Rabu, menjelaskan tindakan tak berperikemanusiaan itu tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun.

Pemerintah Indonesia menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam atas jatuhnya korban jiwa termasuk anak-anak kepada keluarga, rakyat dan Pemerintah Pakistan.

Menurut Kemlu, Pemerintah Indonesia menyampaikan dukungan dan solidaritas kepada rakyat dan Pemerintah Pakistan dalam situasi yang sulit ini.

Berdasarkan koordinasi dengan Perwakilan RI di Pakistan, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam insiden tersebut. Kemlu RI mengimbau kepada WNI di Pakistan untuk tetap waspada dan berhati-hati.

Pewarta: Ageng

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014