Ambon (Antara Maluku) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan memberikan apresiasi atas Gerakan Maluku Gemar Membaca (GMGM) karena salah satu masalah di Indonesia, minat bacanya masih sangat rendah.

"Saya memberikan apresiasi atas GMGM karena salah satu masalah di Indonesia saat ini minat baca kita masih sangat rendah," kata Anies Baswedan, di Ambon, pada peluncuran GMGM dan peluncuran buku Enrique Maluku, di Ambon, Senin.

Menurut dia, sesuai penelitian UNESCO minat baca di Indonesia masih rendah yakni 0,01 persen, kondisi ini sangat memprihatinkan sehingga perlu diubah dengan mendorong perlunya gerakan membaca di sekolah-sekolah.

"Kita harus mendorong gerakan membaca bagi anak-anak di sekolah pada semua tingkatan. Kalau guru ingin siswanya membaca maka gurunya juga harus membaca. Kalau orangtua ingin anaknya membaca maka orangtuanya juga harus membaca," kata Anies Baswedan.

Karena itu, dia berharap kepada para guru di sekolah-sekolah pada semua tingkatan agar setiap hari para siswanya diberikan waktu lima belas menit untuk membaca buku apa saja di perpustakaan.

"Jika para guru sudah mulai membiasakan anak-anak didiknya membaca maka kemampuan berpikir sistimatis akan muncul termasuk kemampuan untuk menulis juga muncul, karena wawasan mereka terbuka, imajinasi tumbuh, dan ini semua bisa dimunculkan lewat kemampuan membaca," ujarnya

Anies Baswedan juga memberikan penghargaan kepada pemerintah Provinsi Maluku dan perusahaan media lokal `Ambon Ekspres` terhadap GMGM, sehingga anak-anak di daerah ini akan semakin tumbuh gemar membaca.

"Kegiatan ini momen yang bersejarah, jangan dianggap sekedar acara seremonial biasa tetapi ini kegiatan untuk mengubah gaya berpikir anak-anak kita. Apalagi Maluku punya tantangan besar karena indeks pembangunan manusia (IPM) masih jauh dibawah. Sehingga perlu kerja keras dengan meningkatkan minat baca, ini langkah konkrit untuk mengatasi keterbelakangan dan kemiskinan," ungkapnya.

Gubernur Maluku Said Assgaff mengakui, bahwa dalam angka statistik Maluku, daerah ini nomor tiga termiskin di Indonesia. "Kami sempat berdiskusi dengan beberapa ahli bahwa salah satu indikator kemiskinan di daerah ini, kurangnya minat baca anak-anak kita termasuk orangtua," katanya.

Karena itu, tambah Gubernur Said, bahwa ketika membaca buku Enrique orang Maluku pertama yang mengelilingi dunia, pasti semua merasa bangga dan akan dijadikan sebagai inspirasi berpikir dalam mengikuti perkembangan dunia masa kini.

"Saya yakin, dengan membaca buku Enrique minat baca anak-anak mulai tumbuh. Saya juga mau katakan, bahwa jadikan buku-buku sebagai bagian dari lingkungan di sekitar kita, yang perlu dimanfaatkan dengan cara membaca, karena sangat berguna untuk masa depan anak-anak khususnya meningkatkan sumber daya manusia yang akan semakin jauh lebih baik," ujar Gubernur Said.

Pewarta: Finus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015