Menteri Pertanian Suswono menyatakan, masyarakat di Maluku harus  mengubah pola konsumsi pangan dengan meninggalkan nasi sebagai makanan pokok, karena sagulah yang seharusnya menjadi andalan  setiap hari. "Maluku merupakan provinsi kedua yang memiliki luas hutan sagu terluas di Indonesia, sehingga sudah seharusnya sagu menjadi bahan pokok dikonsumsi masyarakat setiap hari dan bukan beras," kata Menteri saat membuka seminar internasional tentang sagu untuk ketahanan pangan nasional,  di Ambon, Rabu. Menteri mengaku saat berada di Ambon dan sempat menanyakan sejumlah orang mengenai kebiasaan makan mereka, dan mendapat jawaban bahwa mereka beranggapan belum makan jika belum makan nasi. "Ini berarti pola makan masyarakat telah berubah. Kok belum makan nasi dianggap belum makan. Harus dibalik; kalau sudah makan sagu berarti sudah makan. Masak makan sagu atau jagung lima bongkol tidak kenyang juga," ujar menteri yang disambut gelak tawa para peserta seminar. Dia menegaskan, pola makan masyarakat di Maluku harus diubah dan menjadikan sagu sebagai makanan pokok. Tentang pola makan yang berubah dan anggapan belum makan jika belum makan nasi, dianggap Menteri sebagai persoalan "lapar psikologis". Dia menegaskan, sagu merupakan salah satu pangan yang memiliki kandungan karbohidrat sangat tinggi melebihi nasi, sehingga bisa dijadikan makanan pengganti beras yang tingkat konsumsinya di Indonesia sangat tinggi. Menurut Menteri, upaya mengajak masyarakat mengkonsumsi pangan beragam dan memiliki nilai karbohidrat dan gizi tinggi menjadi tanggung jawab semua pihak. Upaya itu, katanya, harus dimulai dari diri sendiri dan para pimpinan di masing-masing daerah, misalnya dengan menyajikan pangan lokal nonberas dan nonterigu atau makanan lokal wisata lainnya saat rapat, pertemuan atau perhelatan lainnya. Menteri Suswono mencontohkan, setiap rapat kabinet yang dilakukan saat ini, istana meniadakan pangan impor dan semua penganan yang disediakan berasal dari pangan lokal dan sangat beragam. Dia menambahkan, membangun kesadaran masyarakat mengonsumsi pangan beragam dan bergizi seimbang seperti umbi-umbian dan sagu yang potensinya besar di Maluku, hasil ternak, ikan dan sayuran serta buah-buahan, sangat baik untuk kesehatan. "Jadi sekali lagi semua pihak di Maluku harus menggencarkan kampanye dan sosialisasi sehingga masyarakat semakin gemar makan sagu sebagai makanan pokok dan tidak lagi menggantungkan diri terhadap beras," katanya.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010