Ambon (Antara Maluku) - Konflik antarkampung terutama yang sering terjadi di sebagian wilayah Pulau Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah berdampak buruk terhadap perkembanghan pendidikan anak di sekolah.

"Pertikaian yang terjadi antara warga itu paling peka terhadap masalah pendidikan anak yang terpaksa mengorbankan pendidikan mereka di sekolah akibat faktor keamanan," kata Ketua F-PDI Perjuangan DPRD Maluku, Lucky Wattimuri di Ambon, Minggu.

Apalagi sekarang ini mereka memasuki masa persiapan untuk testing semester maupun ujian akhir, dan kalau mereka tidak tenang dalam belajar akibat persoalan seperti ini akan mempengaruhi mutu pendidikan semakin menurun.

Kalau dilihat data Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan menunjukkan bahwa indeks pengembangan manusia Maluku makin menurun dan posisinya sangat rendah dibanding daerah lain di Indonesia.

Menurut Lucky, aparat TNI dan Polri serta pemerintah perlu bekerja secara maksimal mewujudkan situasi yang tertib agar semua proses berjalan normal.

Untuk itu seluruh komponen masyarakat termasuk orang tua di setiap desa yang bertikai diimbau untuk sama-sama menyadarkan diri masing-masing dan melakukan yang terbaik bagi masyarakat.

Sebab situasi dan kondisi keamanan yang sering terganggu akibat terjadi bentrokan antara sesama warga mengakibatkan para guru dan siswa merasa tidak tenang dan enggan melaksanaan proses belajar- mengajar dengan baik.

"Hilangkan rasa dendam satu sama lainnya dan rapatkan barisan, tumbuhkan rasa toleransi, dan hidupkan kembali semangat adat-istiadat sebagai orang basudara dalam rangka membangun Maluku yang lebih baik ke depan," katanya.

Dia juga mengimbau aparat keamanan untuk meningkatkan kinerja dan profesionalismenya dalam mengungkap berbagai peristiwa bentrokan yang terjadi selama ini.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015