Ambon (Antara Maluku) - Pengamat perikanan Maluku, Hans J. Matakupan mengatakan, potensi perikanan di Maluku harus dikaji ulang pemerintah melibatkan berbagai lembaga terkait guna mendapatkan konsep pengelolaan sumber daya yang terkontrol dan tertanggung jawab.

"Laut Maluku sangat luas sedangkan selama ini potensi sumber daya perikanan di sini hanya berpatokan pada indeks kelimpahan dari Komisi Nasional Pengkajian Stok Ikan (KOMNAS KAJISKAN), itu harus dikaji lagi oleh pemerintah daerah (pemda) bekerja sama dengan semua stakeholder, perguruan tinggi dan Pusat Penelitian Laut Dalam (P2LD)," katanya di Ambon, Rabu.

Hans yang juga Dekan Fakultas Perikanan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon mengatakan, dengan mengkaji ulang data yang dikeluarkan oleh KOMNAS KAJISKAN melalui penelitian-penelitian yang lebih terfokus berdasarkan komoditas perikanan yang ada, maka pemda dapat menyusun konsep pengelolaan sumber daya laut yang lebih terarah dan maksimal.

Karena menurut dia, konsep pengelolaan sumber daya perikanan tidak hanya sekedar produksi dan pemasaran, melainkan meliputi pascaproduksi, produksi, pengolahan dan pemasaran yang merupakan satu mata rantai bisnis perikanan.

"Perlu ada penelitian - penelitian yang memang lebih terfokus dan bertanggung jawab untuk mengkaji lagi seberapa besar potensi perikanan di laut Maluku, dengan base data yang lebih akurat pengelolaannya lebih terarah, terstruktur dan mengikuti sistem yang ditetapkan oleh pemerintah pusat," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, berdasarkan pembagian Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Indonesia, perairan Maluku dibagi atas tiga kawasan WPP, yakni Laut Banda merupakan WPP 714, Laut Seram ada pada WPP 715, dan Laut Arafura pada WPP 718.

Pengawasan di kawasan-kawasan tersebut, kata dia, harus lebih ditingkatkan, kontrol terhadap jumlah hasil tangkapan di sana juga harus diawasi dengan ketat.

"Kalau dilihat dari potensi, ada beberapa spesies perikanan tertentu di Laut Banda, terutama ikan pelagis kecil, seperti ikan layang dan sejenisnya, ikan selar dan kembung di lokasi tertentu ada indikasi ilegal fishing, tapi saya kira perlu ada pengkajian lebih jauh terkait itu," ucapnya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015