Ternate (Antara Maluku) - Larangan penggunaan cantrang dalam penangkapan ikan yang diberlakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan tidak mempengaruhi pasokan ikan dari nelayan nelayan di Maluku Utara (Malut) kepada para pengusaha ikan setempat.

Seorang pengusaha ikan di Malut Abdul Hamid mengatakan di Ternate, Selasa, ia dan pengusaha lainnya di daerah ini tidak mengalami kekurangan pasokan ikan dari nelayan pascapemberlakukan larangan penangkapan ikan menggunakan cantrang tersebut.

Bahkan jika kondisi perairan Malut tidak buruk, mereka justru sering kewalahan menerima banyaknya hasil tangkapan nelayan, terutama nelayan dari daerah yang selama ini dikenal sebagai lumbung ikan di Malut, seperti Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Pulau Morotai dan Kabupaten Halmahera Barat.

"Larangan penggunaan cantrang tidak mempengaruhi hasil tangkapan nelayan di Malut, karena nelayan di daerah ini tidak menggunakan alat tangkap cantrang itu. Mereka selama ini menggunakan alat tangkap biasa seperti jaring dan pancing," katanya.

Para nelayan di Malut tidak mau menggunakan cantrang dalam menangkap ikan, karena selain harus menggunakan kapal ikan berukuran besar, juga biaya operasionalnya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan menggunakan alat tangkap biasa seperti jaring dan pancing.

Ia mendukung adanya larangan penggunaan cantrang dalam penangkapan ikan, selain bisa merusak kelestarian lingkungan laut, juga dapat menimbulkan konflik dengan nelayan tradisional yang menggunakan alat tangkap sederhana, seperti yang sering terjadi di daerah lainnya di Indonesia.

Di perairan Malut selama ini sebenarnya ada nelayan yang menangkap ikan menggunakan cantrang, tetapi mereka itu berasal dari luar Malut, seperti dari Sulawesi dan Filipina yang beroperasi di perairan daerah ini secara ilegal.

Sebelumya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Malut Buyung Rajilun mengatakan, untuk mencegah nelayan di Malut menangkap ikan dengan cara yang dapat merusak lingkungan, seperti menggunakan cantrang dan bom ikan, pihaknya selain terus melakukan sosialisasi kepada nelayan, juga memberikan bantuan kapal dan peralatannya yang pada 2015 direncanakan sebanyak 138 unit.

Pewarta: M. Ponting

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015