Ambon (Antara Maluku) - Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada Maret 2015 tercatat sebesar 100,65 atau naik 0,23 persen dibandingkan bulan Februari 2015 yang sebesar 100,42.

Peningkatan ini disebabkan oleh perubahan indeks harga yang diterima petani (it) sebesar 0,71 persen lebih tinggi dibanding perubahan indeks harga yang dibayar petani (ib) sebesar 0,48 persen, kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Jessica Puppela di Ambon, Rabu.

Sedangkan capaian NTP tertinggi pada Maret 2015 terjadi di sub sektor hortikultura sebesar 110,19 sedangkan NTP terendah terjadi pada sub sektor tanaman perkebunan rakat sebesar 92,64.

Jessica menjelaskan, pada Maret 2015 sub sektor yang mengalami kenaikkan NTP tertinggi yaitu sub sektor tanaman pangan sebesar 2,80 persen diikuti sub sektor hortikultura sebesar 1,67 persen dan sub sektor peternakan sebesar 0,55 persen.

Sedangkan sub sektor yang mengalami penurunan NTP dalah sub sektor tanaman perkebunan rakyat dan sub sektor perikanan masing-masing sebesar 2,89 persen dan 0,45 persen.

"NTP Provinsi Maluku tanpa sub sektor perikanan maret 2015 sebesar 99,84 atau naik 0,32 persen dibanding Februari 2015 yang tercatat sebesar 99,53," katanya.

Pada Maret 2015 terjadi inflasi perdesaan di Provinsi Maluku sebesar 0,50 persen yang dipengaruhi oleh fluktuasi harga di beberapa kelompok pengeluaran terutama naiknya indeks pada kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 1,04 persen, bahan makanan 0,85 persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,26 persen, perumahan 0,15, sandang 0,11 persen, dan kesehatan 0,01 persen.

Sedangkan pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,07 persen.

Jessica mengatakan, pada bulan Maret 2015 kelompok transportasi masih tetap menduduki urutan tertinggi kelompok pengeluaran petani untuk ongkos produksi dengan nilai indeks sebesar 120,79.

Nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) Provinsi Maluku pada Maret 2015 tercatat sebesar 112,86 atau naik sebesar 0,38 persen dibanding Februari 2015 yang tercatat sebesar 112,43 dan disumbangkan oleh penurunan NTUP tertinggi pada sub sektor tanaman pangan sebesar 2,95 persen.

Sedangkan NTUP terendah pada Maret 2015 masih terjadi pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 104,81 dan mengalami penurunan NTUP yang terbesar yaitu sebesar 2,58 persen. 

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015