Ambon (Antara Maluku) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon, menyatakan, laut Seram, laut Banda dan perairan Kepulauan Tanimbar berpotensi hujan dengan intensitas sedang.

Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy, di Ambon, Minggu, mengemukakan, hujan intensitas sedang itu kadang - kadang disertai guntur.

Kondisi ini dipengaruhi cuaca berawan sebagian sampai banyak sehingga perlu diwaspadai nelayan tradisional saat hendak melaut untuk menangkap ikan.

Sedangkan hujan ringan atau lokal berpeluang terjad di laut Maluku, laut Buru, perairan Kepulauan Babar, periaran Kepulauan Kai, Kepulauan Aru dan laut Arafura.

Dia mengemukakan, kondisi cuaca ini kurang berpengaruh terhadap tinggi gelombang di Maluku. Umumnya tinggi gelombang laut dan alun lemah (0,5-1,25 meter).

"Pastinya kondisi cuaca dan tinggi gelombang intensif disebarluaskan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ke sembilan Kabupaten dan dua Kota di Maluku," ujarnya.

Para Bupati dan Wali Kota juga diingatkan agar mengimbau perusahan penyedia maupun pengguna jasa transportasi laut untuk memperhatikan perubahan cuaca secara ekstrem yang bisa terjadi sewaktu - waktu.

Dalam kondisi cuaca ekstrem, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.

Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan.

Sebelumnya, Gubernur Maluku, Said Assagaff telah memperingatkan sembilan Bupati dan dua Wali Kota agar mengantisipasi kerawanan musim hujan dengan bahaya banjir dan tanah longsor pada awal Mei hingga Agustus 2015.

Peringatan tersebut karena Maluku termasuk nomor dua tertinggi rawan bencana se- Indonesia.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan indeks kerentanan bencana periode 2013-2018 menempatkan Maluku dalam skor 187 atau masuk dalam kelas risiko tinggi nomor dua setelah Provinsi Sulawesi Barat.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015