Ternate (Antara Maluku) - Warga Kota Ternate, Maluku Utara, kesulitan menikmati air bersih, menyusul ancaman kekeringan dan krisis air bersih, semakin menyusutnya penampungan Ake Gaale, sebagai salah satu tempat air bersih yang didistribusikan PDAM ke masyarakat.
"Ancaman bencana kekeringan dan krisis air bersih di lingkungan Ake Gaale Kelurahan Sangaji, Ternate Utara nampaknya harus mendapat perhatian khusus, sebab, masih banyak keterbatasan anggaran serta sarana dan prasarana dalam mendistribusikan bantuan air bersih tersebut, jika tidak dituntaskan maka masyarakat akan kesulitan menikmati air bersih," kata Kepala SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Malut, Rizali Sahan di Ternate, Minggu.
Dia mengatakan, untuk saat ini kita tidak lagi harus mencari tahu dimana letak kesalahannya, karena persoalan intruisi air di lingkungan Ake Gaale hingga berdampak pada krisis air bersih di Kota Ternate ini sudah berlangsung sejak lama, sehingga masyarakat jadi resah, orang-orang yang butuh air juga resah.
Dia mengatakan, dari semua permasalahan yang terjadi saat ini, sudah seharusnya untuk dibijaksanai, dan pihak Balai Wilayah Sungai Kementrian PU Maluku Utara, juga akan berupaya untuk dapat terlibat dalam kegiatan pengendalian sumber daya air tersebut yang saat ini tengah diupayakan bagaimana penyelesaiannya, Balai akan membantu dari anggaran yang bisa dipakai untuk penanganannya.
Kendati demikian, Rizali juga mengaku, untuk saat ini rencana tersebut belum dapat berjalan karena belum ada anggaran yang diploting untuk pekerjaan tersebut, kalau telah ditangani, terutama penangan sungai dan pantai, untuk total anggarannya belum bisa pastikan, karena semua akan ada di catatan tim perencanya, kalau dari kami anggaran yang fiks itu bisa kami salurkan melalui APBN, tapi itu harus diusulkan dulu, tidak bisa serta merta.
Menurut dia, akumulasi anggaran yang ditargetkan yakni sebesar Rp2,3 miliar itu belum juga dipastikan akan cair karena rencana anggaran tersebut masih harus diusulkan lagi ke Kementerian Pusat untuk disetujui sesuai dengan desain yang telah dibuat,
"Kalau target, air baku ada sebagian yang bisa kita tangani tapi itu juga harus kita mengusulkan dulu ke pusat, kalau di pusat setuju dengan detail perencanaan yang ada, maka kita bisa melaksanakan, kalau untuk kegiatan Ake Gaale belum ada, nanti kita usulkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Ancaman bencana kekeringan dan krisis air bersih di lingkungan Ake Gaale Kelurahan Sangaji, Ternate Utara nampaknya harus mendapat perhatian khusus, sebab, masih banyak keterbatasan anggaran serta sarana dan prasarana dalam mendistribusikan bantuan air bersih tersebut, jika tidak dituntaskan maka masyarakat akan kesulitan menikmati air bersih," kata Kepala SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Malut, Rizali Sahan di Ternate, Minggu.
Dia mengatakan, untuk saat ini kita tidak lagi harus mencari tahu dimana letak kesalahannya, karena persoalan intruisi air di lingkungan Ake Gaale hingga berdampak pada krisis air bersih di Kota Ternate ini sudah berlangsung sejak lama, sehingga masyarakat jadi resah, orang-orang yang butuh air juga resah.
Dia mengatakan, dari semua permasalahan yang terjadi saat ini, sudah seharusnya untuk dibijaksanai, dan pihak Balai Wilayah Sungai Kementrian PU Maluku Utara, juga akan berupaya untuk dapat terlibat dalam kegiatan pengendalian sumber daya air tersebut yang saat ini tengah diupayakan bagaimana penyelesaiannya, Balai akan membantu dari anggaran yang bisa dipakai untuk penanganannya.
Kendati demikian, Rizali juga mengaku, untuk saat ini rencana tersebut belum dapat berjalan karena belum ada anggaran yang diploting untuk pekerjaan tersebut, kalau telah ditangani, terutama penangan sungai dan pantai, untuk total anggarannya belum bisa pastikan, karena semua akan ada di catatan tim perencanya, kalau dari kami anggaran yang fiks itu bisa kami salurkan melalui APBN, tapi itu harus diusulkan dulu, tidak bisa serta merta.
Menurut dia, akumulasi anggaran yang ditargetkan yakni sebesar Rp2,3 miliar itu belum juga dipastikan akan cair karena rencana anggaran tersebut masih harus diusulkan lagi ke Kementerian Pusat untuk disetujui sesuai dengan desain yang telah dibuat,
"Kalau target, air baku ada sebagian yang bisa kita tangani tapi itu juga harus kita mengusulkan dulu ke pusat, kalau di pusat setuju dengan detail perencanaan yang ada, maka kita bisa melaksanakan, kalau untuk kegiatan Ake Gaale belum ada, nanti kita usulkan," katanya.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015