Ternate (Antara Maluku) - Museum Rekor Indonesia (MURI) menyatakan kekaguman pada semangat pelajar di Ternate, Maluku Utara yang membawakan tarian soya-soya sepanjang 42 Km dan berhasil menjadikannya tarian terpanjang di dunia.

"Pada Minggu kemarin MURI mencatat rekor baru yang bukan hanya memecahkan rekor MURI tapi memecahkan rekor dunia, yaitu pergelaran tari soya-soya secara estafet terpanjang dan mengelilingi gunung Gamalama<" kata Senior Manager MURI Paulus Pangka, di Ternate, Senin.

"Ini baru pertama kali terjadi di Indonesia bahkan dunia," katanya menegaskan.

Menurut Paulus, selama ini di dunia belum pernah ada orang melaksanakan tarian mengelilingi satu pulau, sehingga yang dilakukan di Kota Ternate ini baru pernah terjadi.

Tarian soya-soya secara estafet yang dibawakan oleh 6.432 pelajar dari sekolah dasar dan menengah di Kota Ternate itu tercatat sebagai rekor ke 6.902 di MURI dengan kriteria superlatif atau yang paling panjang.

Disaksikan belasan ribu warga kota, tarian yang ditampilkan untuk memeriahkan HUT ke-16 Pemkot Ternate itu dimulai dari depan Kantor Walikota hingga kawasan Daulasi di utara kota.

Tarian spektakuler itu sendiri dinamakan Soya-Soya Kololi Kie.

Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman menyatakan tarian ini sekaligus menunjukkan kepedulian pemerintah daerah terhadap budaya warisan leluhur dalam memperjuangkan Ternate sebagai daerah yang berdaulat pada masa lampau.

Sebelum penyerahan salawaku dan ngana-ngana ke Walikota para penari melakukan atraksi pengepungan bentang Kastela untuk memperingati peristiwa pengambilan jenazah Sultan Khairun.

Tarian soya-soya tercipta pada masa Sultan Baabullah (Sultan Ternate Ke-24) untuk mengobarkan semagat pasukan pasca-tewasnya Sultan Khairun pada 25 Februari 1570.

Saat itu, tarian soya-soya dimaknai sebagai perang pembebasan dari Portugis.

Semasa kejayaannya, Kesultanan Ternate menjadi penguasa 72 pulau berpenghuni di wilayah timur Nusantara hingga Mindanao Selatan di Filipina dan Kepulauan Marshall.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015