Ternate (Antara Maluku) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Maluku Utara intensif membentuk kader antinarkoba di sejumlah sekolah di Ternate, untuk menekan tingginya angka penyalahguna "barang haram" tersebut di kalangan pelajar.
"Kami telah membentuk hampir 50 kader antinarkoba di lingkungan sekolah di daerah ini," kata Kepala BNNP Maluku Utara Kombes Pol Elly Djamaluddin, di Ternate, Kamis.
Dia menyatakan, selain membentuk kader antinarkoba di Kota Ternate, pihaknya juga mulai membuka jaringan di kabupaten/kota di seluruh wilayah Maluku Utara guna mencegah remaja yang masih duduk di bangku sekolah menengah (SMP, SMA) tidak terpengaruh ajakan orang tidak bertanggung jawab untuk mencoba narkoba.
"Kami Utara telah membentuk kader antinarkoba di SMA Negeri 7, Kecamatan Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar)," kata Elly.
BNNP Malut, kata dia, menggelar sosialisasi P4GN (Pemberantasan dan Penggunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) serta membentuk kader antinarkoba di lingkungan sekolah tersebut pada 27 April 2015. Acara dihadiri 167 pelajar dan guru.
"Sosialisasi P4GN dan pembentukan kader antinarkoba di lingkungan sekolah adalah salah satu cara yang kami terapkan untuk menjadikan para pelajar sebagai garda terdepan dalam meminimalisir penyalahgunaan narkoba di lembaga pendidikan bahkan sampai pada tingkat keluarga," ujarnya.
Maluku Utara hingga saat ini tercatat sebagai daerah dengan angka penyalahguna narkoba tertinggi keempat di Indonesia.
Menurut Elly, tingginya angka pemakai narkoba itu disebabkan aktivitas penyelundupan yang sulit terpantau karena karakteristik daerah Maluku Utara yang merupakan kepulauan.
"Umumnya penyalahguna narkoba di daerah ini kelompok anak muda usia produktif, 20-47 tahun," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Kami telah membentuk hampir 50 kader antinarkoba di lingkungan sekolah di daerah ini," kata Kepala BNNP Maluku Utara Kombes Pol Elly Djamaluddin, di Ternate, Kamis.
Dia menyatakan, selain membentuk kader antinarkoba di Kota Ternate, pihaknya juga mulai membuka jaringan di kabupaten/kota di seluruh wilayah Maluku Utara guna mencegah remaja yang masih duduk di bangku sekolah menengah (SMP, SMA) tidak terpengaruh ajakan orang tidak bertanggung jawab untuk mencoba narkoba.
"Kami Utara telah membentuk kader antinarkoba di SMA Negeri 7, Kecamatan Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar)," kata Elly.
BNNP Malut, kata dia, menggelar sosialisasi P4GN (Pemberantasan dan Penggunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) serta membentuk kader antinarkoba di lingkungan sekolah tersebut pada 27 April 2015. Acara dihadiri 167 pelajar dan guru.
"Sosialisasi P4GN dan pembentukan kader antinarkoba di lingkungan sekolah adalah salah satu cara yang kami terapkan untuk menjadikan para pelajar sebagai garda terdepan dalam meminimalisir penyalahgunaan narkoba di lembaga pendidikan bahkan sampai pada tingkat keluarga," ujarnya.
Maluku Utara hingga saat ini tercatat sebagai daerah dengan angka penyalahguna narkoba tertinggi keempat di Indonesia.
Menurut Elly, tingginya angka pemakai narkoba itu disebabkan aktivitas penyelundupan yang sulit terpantau karena karakteristik daerah Maluku Utara yang merupakan kepulauan.
"Umumnya penyalahguna narkoba di daerah ini kelompok anak muda usia produktif, 20-47 tahun," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015