Ternate (Antara Maluku) - Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Pengamanan Kunjungan Kerja (Kunker) Presiden RI Maluku Utara (Malut), Kol Inf Agus Arif Fadillah melarang sejumlah pihak yang akan menggelar aksi demonstrasi jelang kedatangan Presiden Jokowi.

"Saya sudah mendapat informasi ada beberapa yang menolak kunjungan Presiden dan akan melaksanakan demo. Tetapi penekanan dari komando atas zero toleran terhadap demo, jadi untuk saat ini saya mohon masyarakat Maluku Utara ini adalah marwah atau kehormatan Malut dengan tidak menggelar aksi demonstrasi," katanya di Ternate, Rabu.

Agus Arif Fadillah yang juga Komandan Resimen Militer (Danrem) 152/Babullah mengatakan, jika dalam kunjungan RI 1 itu berlangsung kemudian adanya gerakan Demonstrasi maka pihaknya tidak segan-segan mengambil tindakan tegas tanpa toleransi.

"Kalaupun ada demo akan saya tindak, bahkan tidak diizinkan di dekat kunjungan titik-titik objek maupun di rute melaksanakan aksi, Saya mohon dengan sangat, bila terpaksa akan saya ambil tindakan secara tegas," ujarnya.

Bahkan, dalam pengamanan, radius pengaman tidak dapat diungkapkan namun saat Presiden dan Rombongan tiba, dipastikan tidak akan mendengar adanya teriakan Pendemo ataupun melihatnya.

Sebab, terkait dengan kedekatan Presiden RI ini dengan masyarakat dipastikan akan menjadi inisiatif dari Presiden sendiri.

"Radius pengamanan secara tekhnis tidak bisa disebutkan, tapi yang jelas Presiden dan rombongan tidak boleh melihat demo dan mendengar demo," katanya.

Kalau radius masyarakat itu tentu Presiden akan mendekati masyarakat, apalagi Presiden sangat proaktif dengan masyarakat, bukan masyarakat yang mendekati Presiden tetapi Presiden yang akan mendekati masyarakat.

Sehingga, itu tidak bisa kita tentukan, karena ini merupakan pengamanan yang ekstra buat pihak pengamanan karena secara teknis ada itu, sehingga apapun kebiasaan Bapak Presiden itu sudah diantisipasi. 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015