Ambon (Antara Maluku) - Ratusan siswa Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waiheru Ambon, dilatih untuk ikut peduli dalam melestarikan lingkungan pesisir pantai.

"Para siswa yang aktif dalam organisasi pramuka saka bahari ini bahkan diikutkan dalam kegiatan penanaman pohon saat berlangsung rakernas Apeksi," kata Kepala SUPM Waiheru, Achmad Jais Elly di Ambon, Jumat.

Sehingga SUPM Waiheru itu tidak saja menghasilkan tenaga teknis menengah bidang kelautan yang terdidik dan kompeten tetapi juga ikut melestarikan lingkungan pesisir.

"Jadi bukan mereka terdidik dahulu baru kompeten, artinya sebelum seseorang dikatakan kompeten, karatker disiplin diri sudah dibangun baru mudah diajarkan berbagai macam kompetensi ilmu," katanya.

Untuk membangun karakter setiap siswa, SUPM punya kegiatan ekstra kurikuler seperti peraturan baris-berbaris, marching band, olahraga berprestasi seperti karate, Palang Merah Remaja, dan pramuka saka bahari.

Menurut Achmad Jais, ini dibentuk untuk membangun karakter bagi anak-anak di luar jam pelajaran pada ruang kelas.

Misalnya kegiatan marching band itu tujuannya membuat keseimbangan anak-anak antara otak kiri dan kanan, karena materi ini tidak bisa satu orang tetapi melatih siswa membangun kebersamaan, termasuk makan bersama, apel pagi, siang dan malam.

Dia juga mengingatkan orang tua murid jangan jadikan sekolah sebagai bengkel yang fungsinya memperbaiki barang rusak.

Wakasek Bidang Kesiswaan SUPM, Arifin menjelaskan, sekolah itu memiliki tata tertib kehidupan di kampus dan sebenarnya tidak ada istilah yang pecat itu melakukan pelanggaran yang sangat berat sekali namun karena sebelumnya sudah diberikan sanksi skorsing.

"Pendidikan ketrampilan bagi siswa untuk menyiapkan mental serta sikap disiplin siswa agar siap memasuki dunia kerja," katanya.

Untuk kegiatan ekstra kurikuler, setiap sisa diberikan kebebasan untuk memilih satu kegiatan seperti marching band dan olahraga berprestasi, sedangkan kegiatan wajibnya adalah pramuka saka bahari, peraturan baris-berbaris atau kerja bhakti membersihkan lingkungan sekolah dan pesisir pantai.

Khusus untuk marching band, SUPM Waiheru sudah sering diundang tampil pada berbagai event di Maluku, termasuk karnaval budaya dari 98 daerah yang mengikuti rakernas Apeksi di Kota Ambon.

"Jadi mereka dididik sesuai tata tertib yang ada mulai dari bangun subuh dan wajib sholat bagi siswa yang beragama Islam, apel pagi dan sarapan hingga mengikuti pelajaran di kelas sampai apel dan makan malam," ujarnya.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015