Ternate (Antara Maluku) - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Maluku Utara memastikan pengoperasian kapal cepat di sejumlah rute pelayaran antarpulau di provinsi itu tidak akan mematikan pelayaran rakyat yang selama ini melayani rute tersebut.
"Pengoperasian kapal cepat di sejumlah rute pelayaran antarpulau itu justru akan saling mendukung dengan pelayaran rakyat yang selama ini sudah ada," kata Kepala Dishubukominfo Maluku Utara (Malut) Burhan Mansur di Ternate, Rabu, menanggapi kekhawatiran pemilik kapal pelayaran rakyat atas pengoperasian kapal cepat di rute yang mereka layari selama ini.
Rute pelayaran antarpulau di Malut yang kini mulai dilayani pula kapal cepat di antaranya rute Ternate-Sofifi, ibu kota Provinsi Malut dan Ternate dengan sejumlah pulau di Kabupaten Halmahera Selatan, seperti Pulau Lelei, Pulau Busua, Saketa, Babang dan Labuha.
Ia mengatakan, pengoperasian kapal cepat di sejumlah rute antarpulau tersebut hanya dua kali dalam seminggu, selain itu lebih memprioritaskan angkutan penumpang, sehingga pelayaran rakyat tidak akan kehilangan muatan, apalagi kapal pelayaran rakyat lebih banyak menyinggahi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Selain itu, para penumpang dari Ternate ke berbagai pulau tersebut atau sebaliknya, yang kini juga dilayani dengan pelayaran kapal cepat, dipastikan tetap akan memanfaatkan kapal rakyat, karena mereka rata-rata membawa muatan barang yang cukup banyak, yang tidak bisa diterima di kapal cepat.
Menurut Burhan Mansur, wilayah Malut yang sebagian besar terdiri atas daerah pesisir dan pulau-pulau membutuhkan layanan jasa transportasi yang beragam, baik berupa pelayaran rakyat maupun kapal cepat untuk memudahkan sekaligus memberi pilihan kepada masyarakat yang akan berpergian ke satu pulau ke pulau yang lain.
Apalagi, banyak pulau di Malut yang kini telah berkembang menjadi daerah tujuan wisata dan pusat kegiatan ekonomi, sehingga keberadaan layanan transportasi laut seperti kapal cepat jelas sangat dibutuhkan.
Oleh karena itu, Dishubkominfo Malut terus mendorong para pengusaha jasa transportasi di daerah itu untuk lebih banyak mengoperasikan kapal cepat terutama rute Ternate dan ibu kota kabupaten lainnya di Malut dengan tempat-tempat wisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Pengoperasian kapal cepat di sejumlah rute pelayaran antarpulau itu justru akan saling mendukung dengan pelayaran rakyat yang selama ini sudah ada," kata Kepala Dishubukominfo Maluku Utara (Malut) Burhan Mansur di Ternate, Rabu, menanggapi kekhawatiran pemilik kapal pelayaran rakyat atas pengoperasian kapal cepat di rute yang mereka layari selama ini.
Rute pelayaran antarpulau di Malut yang kini mulai dilayani pula kapal cepat di antaranya rute Ternate-Sofifi, ibu kota Provinsi Malut dan Ternate dengan sejumlah pulau di Kabupaten Halmahera Selatan, seperti Pulau Lelei, Pulau Busua, Saketa, Babang dan Labuha.
Ia mengatakan, pengoperasian kapal cepat di sejumlah rute antarpulau tersebut hanya dua kali dalam seminggu, selain itu lebih memprioritaskan angkutan penumpang, sehingga pelayaran rakyat tidak akan kehilangan muatan, apalagi kapal pelayaran rakyat lebih banyak menyinggahi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Selain itu, para penumpang dari Ternate ke berbagai pulau tersebut atau sebaliknya, yang kini juga dilayani dengan pelayaran kapal cepat, dipastikan tetap akan memanfaatkan kapal rakyat, karena mereka rata-rata membawa muatan barang yang cukup banyak, yang tidak bisa diterima di kapal cepat.
Menurut Burhan Mansur, wilayah Malut yang sebagian besar terdiri atas daerah pesisir dan pulau-pulau membutuhkan layanan jasa transportasi yang beragam, baik berupa pelayaran rakyat maupun kapal cepat untuk memudahkan sekaligus memberi pilihan kepada masyarakat yang akan berpergian ke satu pulau ke pulau yang lain.
Apalagi, banyak pulau di Malut yang kini telah berkembang menjadi daerah tujuan wisata dan pusat kegiatan ekonomi, sehingga keberadaan layanan transportasi laut seperti kapal cepat jelas sangat dibutuhkan.
Oleh karena itu, Dishubkominfo Malut terus mendorong para pengusaha jasa transportasi di daerah itu untuk lebih banyak mengoperasikan kapal cepat terutama rute Ternate dan ibu kota kabupaten lainnya di Malut dengan tempat-tempat wisata.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015