Ternate (Antara Maluku) - Stok kebutuhan pokok di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) cukup untuk enam bulan, sehingga masyarakat setempat diimbau tidak mengkhawatirkan ketersediaan kebutuhan pokok selama Ramadhan.

"Kami sudah melakukan rapat dengan seluruh distributor kebutuhan pokok di Ternate dan mereka mengaku memiliki stok yang cukup, bahkan bisa mencukupi untuk kebutuhan hingga enam bulan kedepan," kata Kepala Disperindag Kota Ternate Arif Abdul Gani di Ternate, Senin.

Ia menyatakan, walaupun stok kebutuhan pokok cukup memadai, para distributor kebutuhan pokok di daerah ini terus mendatangkan tambahan kebutuhan pokok dari Sulawesi dan Jawa, untuk mengantisipasi meningkatkan kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.

Arif Abdul Gani mengatakan, para distributor kebutuhan pokok di Malut juga menjamin kestabilan harga kebutuhan pokok dengan cara selain menjaga stok, juga menjamin kelancaran distribusi ke pasar, terutama untuk kebutuhan pokok yang sangat vital seperti beras dan minyak goreng.

Namun demikian Disperindag Kota Ternate tetap akan melakukan pengawasan, baik kepada distributor maupun pedagang, karena tidak tertutup kemungkinan ada yang sengaja menyembunyikan stok untuk mendorong naiknya harga di pasaran.

Menyinggung antisipasi terhadap kemungkinan masuknya beras sintetis di Ternate, ia mengatakan pihaknya juga telah meminta kepada seluruh distributor beras di daerah ini agar teliti ketika mendatangkan beras dari daerah lain, terutama dari Jawa yang sudah diketahui telah beredar beras sintetis.

Selain itu, Disperindag Kota Ternate bekerja sama dengan berbagai instansi terkait lainnya, seperti Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPO) Malut, Pos Karantina Tumbuhan Ternate dan Dinas Kesehatan akan terus melakukan pengawasan di lapangan.

"Bahkan khusus Pos Karantina Tumbuhan Ternate telah mewajibkan kepada semua distributor beras agar sebelum membongkar beras dalam kontainer di pelabuhan Ahmad Yani Ternate, beras harus diperiksa di laboratorium terlebih dahulu untuk memastikan apakah beras itu merupakan beras sintetis atau bukan," katanya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015