Ambon (Antara Maluku) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku mengimbau masyarakat di daerah ini agar tetap memelihara jalinan keharmonisan antarumat beragama.
"Warga harus memelihara ketertiban dan kedamaian sebagai persyaratan untuk membangun Maluku yang aman, damai dan religius," kata Ketua MUI Maluku Idrus Toekan, di Ambon, Rabu.
Dia merujuk latihan rohani yang dijalani umat Islam selama menunaikan Bulan Suci Ramadhan 1436 Hijriah dengan membersihkan jiwa dari sifat buruk yang menjadi pangkal keruntuhan akhlak dan merusak sendi-sendi kehidupan beragama maupun berbangsa.
"Saya berharap semoga dengan puasa kita menjaga ketenangan dan ketentraman bagi umat yang menunaikannya maupun sesama basudara (saudara) lainnya dengan ikhlas dan tekun," ujar Idrus.
Ibadah puasa memberikan tambahan kekuatan untuk memberantas sifat rakus, tamak dan bakhil yang merusak kesejahteraan hidup bermasyarakat.
Karena itu, umat Islam hendaknya perbanyak maaf, habisi perasaan dendam dan dengki diantara satu dengan yang lain, baik disengaja maupun tidak.
"Mudah-mudahan puasa kita diterima oleh Allah SWT sebagai ibadah hamba-hambaNya yang iklas," tegas Idrus Toekan.
Hal serupa dikatakan Wakil Ketua I Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode GPM, Pdt. J. Noya, yang mengimbau umat Kristen di Maluku agar menjaga stabilitas kamtibmas.
Kerukunan hidup umat beragama di Maluku telah terjalin dengan baik sehingga kerukunan tersebut harus dilestarikan karena merupakan warisan leluhur.
"Marilah kita menjaga kondisi keamanan yang sudah aman dan tertib ini agar perayaan Idul Fitri 1436 Hijriah berlangsung dalam bingkai hidup orang basudara," kata Pdt.J. Noya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Warga harus memelihara ketertiban dan kedamaian sebagai persyaratan untuk membangun Maluku yang aman, damai dan religius," kata Ketua MUI Maluku Idrus Toekan, di Ambon, Rabu.
Dia merujuk latihan rohani yang dijalani umat Islam selama menunaikan Bulan Suci Ramadhan 1436 Hijriah dengan membersihkan jiwa dari sifat buruk yang menjadi pangkal keruntuhan akhlak dan merusak sendi-sendi kehidupan beragama maupun berbangsa.
"Saya berharap semoga dengan puasa kita menjaga ketenangan dan ketentraman bagi umat yang menunaikannya maupun sesama basudara (saudara) lainnya dengan ikhlas dan tekun," ujar Idrus.
Ibadah puasa memberikan tambahan kekuatan untuk memberantas sifat rakus, tamak dan bakhil yang merusak kesejahteraan hidup bermasyarakat.
Karena itu, umat Islam hendaknya perbanyak maaf, habisi perasaan dendam dan dengki diantara satu dengan yang lain, baik disengaja maupun tidak.
"Mudah-mudahan puasa kita diterima oleh Allah SWT sebagai ibadah hamba-hambaNya yang iklas," tegas Idrus Toekan.
Hal serupa dikatakan Wakil Ketua I Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode GPM, Pdt. J. Noya, yang mengimbau umat Kristen di Maluku agar menjaga stabilitas kamtibmas.
Kerukunan hidup umat beragama di Maluku telah terjalin dengan baik sehingga kerukunan tersebut harus dilestarikan karena merupakan warisan leluhur.
"Marilah kita menjaga kondisi keamanan yang sudah aman dan tertib ini agar perayaan Idul Fitri 1436 Hijriah berlangsung dalam bingkai hidup orang basudara," kata Pdt.J. Noya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015