Darno Lamane bersama keluarganya terpaksa membatalkan niat untuk mudik lebaran di kampung halamannya di Pulau Obi, karena Gunung Gamalama menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dan kemudian erupsi pada Kamis (16/7), sesaat sebelum keberangkatan mudik Darno.

Pria kelahiran 1963 yang menjabat sebagai Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama itu harus mengabaikan urusan lain dan memusatkan perhatian guna menjalankan tugasnya memonitor perkembangan aktivitas vulkanik gunung api.

Apalagi, dia bertugas mengamati gunung yang terletak di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), baik secara visual maupun dari berbagai peralatan yang ada selama 24 jam.

"Sejak Gunung Api Gamalama mulai menunjukkan aktivitas tanggal 15 Juli 2015 dan kemudian pada esok harinya erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 1500 meter, perhatian saya dan teman-teman fokus pada kondisi Gunung Gamalama sampai hari ini," ujar ayah dua anak dari istri bernama Out Abahi.

Darno Lamane dan rekan-rekannya di Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama rela tidak merayakan lebaran dengan keluarga serta tidak bersilaturahmi bersama sanak saudara karena mereka mengutamakan perhatian pada pengamatan Gunung Api Gamalama.

Bahkan, petugas pengamatan harus secara periodik memberikan laporan perkembangan mengenai aktivitas Gunung Api Gamalama kepada berbagai pihak terkait.

Pria yang pernah kuliah di salah satu perguruan tinggi di Kota Manado, namun kemudian menghadapi masalah ekonomi dan putus kuliah itu mengaku sudah sering mengalami hal seperti tersebut selama mengabdi di Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama sejak 1985.

"Keluarga saya, khususnya istri dan anak-anak sangat memahami tugas saya sebagai Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama, sehingga kalau saya banyak menghabiskan waktu di pos, terutama saat Gunung Gamalama erupsi seperti saat ini, mereka tidak pernah permasalahkan dan bahkan justru memberi dukungan," tutur pria yang hobi olahraga sepakbola tersebut.

Selama 30 tahun bertugas di Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama, Darno Lamane mengaku telah beberapa kali mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat diantaranya sebagai karyawan teladan dan penghargaan dari Pemkot Ternate ini, telah mengalami berbagai suka dan duka dalam menjalankan tugas yang sangat mulai itu.

Darno mengaku pernah berada di luar Malut untuk urusan dinas, terpaksa harus kembali ke Ternate, karena aktivitas Gunung Gamalama menunjukkan peningkatan, bahkan dia pernah harus naik kapal laut dari Manado ke Kota Ternate, karena saat itu, tidak ada lagi pesawat dari Manado ke Ternate akibat erupsi Gunung Gamalama.

Pria yang menyukai timnas sepakbola Brazil itu mengaku pula seringkali menerima sorotan dari berbagai masyarakat, karena tidak menginformasikan akan terjadinya erupsi Gunung Gamalama, tetapi sorotan itu diterima dengan lapang dada, walaupun sebenarnya tugas Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama hanya sebatas memberikan laporan kepada Pemda dan pihak terkait dan nantinya mereka yang menginformasikan hal itu kepada masyarakat.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015