Ternate (Antara Maluku) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku Utara (Malut) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai provokasi dari pihak-pihak tertentu dengan menggunakan isu agama seperti kasus pembakaran tempat ibadah di Tolikara, Papua.

"Kasus pembakaran masjid di Tolikara pada lebaran Idul Fitri lalu, kini menjadi perhatian besar secara nasional dan kasus itu tidak tertutup kemungkinan dimanfaatkan pihak tertentu untuk memprovokasi masyarakat, khsususnya umat muslim," kata Ketua MUI Malut Yamin Hadad di Ternate, Rabu.

Kegiatan keagamaan yang tidak lama lagi berlangsung, seperti perayaan Idul Adha, Natal dan Tahun Baru bisa menjadi momentum bagi pihak-pihak tertentu untuk memprovokasi masyarakat melakukan tindakan anarkis dengan menjadikan kasus Tolikara tersebut sebagai bahan provokasi.

Oleh karena itu, Yamin Hadad meminta masyarakat untuk selalu berpikir jernih dan cerdas dalam setiap mendengar atau mengetahui adanya isu yang arahnya memprovokasi, apalagi kalau tujuannya bertentangan dengan nilai-nilai agama, aturan hukum dan norma sosial.

Aparat keamanan dan pihak terkait lainnya diharapkan proaktif memberikan sosialisasi dan pencerahan kepada masyarakat, khususnya mengenai pentingnya memelihara kerukunan antarumat beragama dan nilai-nilai toleransi.

"Antisipasi terhadap kemungkinan adanya pihak tertentu yang akan memprovokasi masyarakat dengan menggunakan isu agama, juga terus diintensifkan pihak keamanan, termasuk dari pemda dan pihak-pihak terkait lainnya, termasuk para tokoh agama dan tokoh masyarakat agar masyarakat sampai terpengaruh dengan provokasi mereka," katanya.

Hal lainnya yang juga harus jadi perhatian dari aparat keamanan adalah peredaran minuman keras, karena pengalaman selama ini menunjukan setiap kasus pertikaian antarkelompok masyarakat di Malut karena pengaruh minuman keras.

Ia menambahkan, khusus terkait kasus Tolikara, MUI Malut bersama para tokoh agama lainnya di daerah ini telah melakukan berbagai langkah agar kasus itu tidak merembes di Malut di antaranya dengan memberikan pemahaman kepada umat masing-masing mengenai pentingnya toleransi.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015