Ambon (Antara Maluku) - Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyatakan perayaan Halal bi Halal 1436 Hijriah di Lingkup Pemerintah Kota merupakan momentum peningkatan toleransi umat beragama.

"Halal bi halal bukan hanya sekedar seremonial keagamaan yang bersifat instan, tetapi pengejewantahan toleransi beragama yang bertujuan menanamkan semangat toleransi antar umat beragama di kota Ambon," katanya, di Ambon, Selasa.

Menurut dia, Halal bi halal secara khusus adalah spirit kejiwaan yang muncul dari umat untuk saling memaafkan satu dengan lainnya.

Sedangkan secara vertikal upaya untuk menjauhkan diri dari ego pribadi ke arah kemandirian kolektif, untuk membangun derajat personal ke derajat kelompok yang lebih kuat, berdasarkan nilai fundamental Islam yang diajarkan nabi Muhammad SAW.

"Oleh karena itu dimensi halal bi halal yakni menciptakan solidaritas ke Islaman menuju solidaritas kolektif kultural, yang diwujudkan dalam semangat hidup orang basudara untuk membangun harmonisasi di tengah masyarakat yang heterogen," katanya.

Richard mengatakan, momentum keagamaan secara asimetris mendorong terciptanya stabilitas dan harmonisasi.

Menciptakan harmonisasi di kota Ambon, kata dia, sangat penting dan pihaknya berupaya untuk membayar harmonisasi umat beragama dengan kerja keras, meningkatkan daya saing, akuntabilitas, transparasi, kredibel dan memiliki kebanggan sebagai warga kota untuk bersaing dengan kompetitor lain.

"Semuanya diselaraskan dengan kinerja aparat yang betanggung jawab membangun kepercayaan masyarakat, meningkatkan pelayanan publik secara maksimal, dan memiliki kemampuan untuk mengurai problematika sosial keagamaan yang cenderung destruktif," tandasnya.

Ia mengakui, semangat tersebut yang perlu ditanamkan untuk membangun kekuatan promordial sebagai warga kota, yang benar- benar ingin menciptakan suasana kondusif, tentram, rukun dan aman.

Suasana kedamaian dan harmonisasi inilah yang diharapkan dapat dipertahankan, karena dalam waktu dekat ini kota Ambon dipercayakan sebagai tuan rumah pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (pesparawi) Tingkat Nasional.

"Kepercayaan ini tentunya tidak asal jatuh dari langit, tetapi dilalui dengan komitmen dan kerja keras, melalui pembuktian dan konsitensi dalam membangun koya ke arah yang semakin harmonis," kata Richard.

Ditambahkannya, Pesparawi momentun keagamaan lainnya secara inklusif merupakan momentum kebangkitan roh umat kristen, dan secara ekslusif merupakan spirit kebangkitan sosial religius umat beragama yang melahirkan partisipasi dan wujud hakiki toleransi warga kota.

"Saya berharap marilah kita membuka hati untuk menerima para tamu dengan wibawa, sebagai orang Ambon yang cinta damai dan tolerasi umat beragama," tandasnya. 

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015