Ambon (ANTARA) - Gubernur Maluku Murad Ismail mengemukakan bahwa tradisi halal bi halal atau silaturrahmi antarinstansi setelah Idul Fitri dapat mempererat kolaborasi membangun daerah.
“Kegiatan ini juga memiliki peran yang strategis, bukan hanya sebagai media silaturahmi antar sesama umat Muslim, tetapi juga menjadi media silaturahmi antar sesama anak bangsa, yang berbeda golongan, ideologi, suku, maupun agama, yang dapat dimaknai sebagai media re-integrasi sosial,” kata Gubernur Maluku Murad Ismail di Ambon, Jumat.
Hal itu diutarakan Gubernur Murad Ismail dalam halal bi halal atau silaturrahmi Pemerintah Provinsi Maluku dan Keluarga Besar Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku di Kota Ambon.
Pada kesempatan itu Gubernur Murad juga sekaligus mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 hijriah kepada seluruh masyarakat dan seluruh tenaga Kanwil Kementerian Agama Maluku.
“Semoga melalui momentum ini, kita saling maaf-memaafkan, serta saling mendoakan dalam kebaikan, demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di daerah ini,” tuturnya.
Menurut Gubernur rasa toleransi dan persaudaraan yang kuat harus tetap dibangun dan ditingkatkan di Maluku sebagai provinsi yang terkenal dengan kemajemukan masyarakat di dalamnya.
Salah satu wujud silaturrahmi dan toleransi yang dilakukan Gubernur Murad di akhir masa jabatannya yaitu menggelar pelaksanaan Shalat Id di ikon Kota Ambon yaitu Lapangan Merdeka yang bersebelahan langsung dengan Gereja Maranatha untuk pertama kalinya setelah 25 tahun pascakonflik Maluku.
“Walaupun kita berbeda-beda, tetapi tetap satu. Kita semua bersaudara, bukan hanya karena punya hubungan darah, tetapi juga kita bersaudara karena kita sama-sama lahir dan dibesarkan di bumi raja-raja ini,” tuturnya.
Hadir pada kesempatan itu istri Gubernur Maluku Widya Pratiwi Murad, Forkopimda Provinsi Maluku, Sekretaris Daerah Maluku, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku beserta jajaran, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan unsur terkait.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gubernur Maluku: Halal bi halal pererat kolaborasi membangun daerah